https://jogja.times.co.id/
Berita

Sidak Minyakita, TPID Bantul Temukan Ketidaktepatan Takaran

Kamis, 20 Maret 2025 - 15:55
Sidak Minyakita, TPID Bantul Temukan Ketidaktepatan Takaran Petugas melakukan uji sampel takaran Minyakita di pasar Bantul dan Niten. (Foto: Edis/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, BANTUL – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bantul bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKMPP) Kabupaten Bantul melakukan inspeksi mendadak (sidak) dengan uji sampel terhadap produk minyak goreng Minyakita, Kamis (20/3/2024).

Kepala UPTD Metrologi DKUMKMPP Bantul, Iwan R. Hertanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil sampel dari berbagai perusahaan pengemas Minyakita di dua pasar, yakni Pasar Bantul dan Pasar Niten.

"Di Pasar Bantul, kami mengambil sampel dari produsen pengemas PT Kusuma Mukti Remaja, Karanganyar, Jawa Tengah. Hasil uji menunjukkan bahwa kemasan botol satu liter yang diuji memiliki isi kurang dari satu liter, tetapi masih dalam batas toleransi kesalahan yang diizinkan, yaitu 15 mililiter, sesuai Permendag Nomor 31 Tahun 2011," jelasnya setelah melakukan uji sampel.

Sementara itu, di Pasar Niten, tim mengambil sampel dari produsen CV Oleindo Amanah Sejahtera, Sidoarjo, Jawa Timur, untuk kemasan isi ulang 500 mililiter. Hasilnya menunjukkan adanya ketidakkonsistenan dalam volume yang diperoleh.

minyakita-3.jpg

"Ada yang berkurang 10 mililiter, ada juga yang kurang 20 mililiter. Artinya, ada yang masih dalam batas kesalahan yang diizinkan, tetapi ada juga yang melebihi batas tersebut," ujar Iwan.

Selain itu, Minyakita kemasan satu liter dari produsen Adi Karya, Surabaya, yang diuji di Pasar Niten masih berada dalam batas kesalahan yang diperbolehkan.

Menanggapi hasil sidak, Iwan menyebut bahwa sebagian besar pedagang tidak menyadari ketidaktepatan isi kemasan karena mereka cenderung tidak melakukan pengecekan detail terhadap takaran yang tertera.

"Para pedagang umumnya menganggap bahwa jika kemasan tertera satu liter, maka isinya juga satu liter. Mereka juga enggan membuka segel untuk mengecek isi karena dapat merusak kemasan," ungkapnya.

Ia juga menyoroti rendahnya kesadaran konsumen terhadap standar metrologi dalam pembelian produk.

"Mereka cenderung membeli tanpa memeriksa apakah isinya benar-benar sesuai takaran," tambahnya.

Pihaknya berharap kesadaran masyarakat terhadap standar metrologi semakin meningkat agar konsumen lebih teliti dalam memastikan produk yang mereka beli sesuai dengan standar yang berlaku. (*)

Pewarta : Edy Setyawan
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.