https://jogja.times.co.id/
Berita

35 Keluarga di Kapanewon Seyegan Sleman Lulus dari PKH

Kamis, 20 Maret 2025 - 22:35
35 Keluarga di Kapanewon Seyegan Sleman Lulus dari PKH Sebanyak 35 Keluarga di Kapanewon Seyegan Sleman menyatakan lulus dari PKH. (Foto: Humas Pemkab Sleman)

TIMES JOGJA, SLEMAN – Pemerintah Kapanewon Seyegan terus menggenjot program Graduasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2025 sebagai upaya menekan angka kemiskinan. Graduasi ini menandai berakhirnya kepesertaan dalam PKH bagi warga yang sudah dinilai mampu secara ekonomi.

Salah satu warga yang telah resmi lulus dari PKH, Supraptimah, warga Planggok, Margokaton, Seyegan, membagikan pengalamannya. Sejak 2021, dirinya menjadi penerima PKH karena penghasilannya sebagai guru PAUD hanya Rp250 ribu per bulan, sementara ia harus menghidupi tiga anak yang masih sekolah.

Namun, kondisi ekonominya berangsur membaik setelah gajinya meningkat menjadi Rp1,3 juta, serta suaminya yang bekerja di usaha rongsokan mendapatkan gerobak untuk memperluas usahanya. Kesadaran untuk mundur dari PKH muncul ketika ia melihat tetangganya yang lebih membutuhkan, namun belum mendapatkan bantuan karena kuota terbatas.

“Saya juga masih menerima bantuan JPS dari Pemkab Sleman, jadi anak-anak tetap bisa sekolah. Saya ingin mengajak masyarakat agar tidak takut untuk graduasi dari PKH. Jika memang masih ada kebutuhan, pemerintah tetap menyediakan bantuan yang bisa diakses,” ungkap Supraptimah.

Kepala Jawatan Sosial Kapanewon Seyegan, Subagyo Rahayu mengatakan, program graduasi bertujuan mendorong KPM agar secara sadar dan mandiri keluar dari program karena telah memiliki kondisi ekonomi yang lebih baik.

“Dengan begitu, bantuan dapat dialihkan kepada warga lain yang lebih membutuhkan,” kata Subagyo dalam acara Graduasi PKM PKH di Ruang Rapat Kantor Kapanewon Seyegan, Sleman, Kamis (20/3/2025).

Dari 40 KPM yang diundang dalam kegiatan ini, sebanyak 35 keluarga secara resmi lulus dari PKH, sementara lima keluarga lainnya masih dalam tahap diskusi. Proses graduasi ini ditandai dengan penandatanganan surat pernyataan lulus oleh warga yang secara mandiri memilih keluar dari program, sebagai simbol kesiapan mereka untuk mandiri secara ekonomi.

Kapanewon-Seyegan-Sleman-a.jpg

Subagyo membeberkan, graduasi KPM PKH dapat terjadi melalui dua mekanisme yaitu alami dan mandiri. Graduasi alami terjadi ketika penerima manfaat meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi syarat kepesertaan. Sementara itu, graduasi mandiri dilakukan oleh penerima manfaat yang merasa kondisi ekonominya sudah lebih baik dan memilih keluar dari program secara sukarela.

Saat ini, jumlah penerima KPM PKH di Kapanewon Seyegan mencapai 4.500 keluarga. Pada tahun 2023, tercatat 25 keluarga yang lulus dari PKH dari target 30 keluarga. Sementara di tahun 2024, sebanyak 47 keluarga berhasil graduasi dari target 60 keluarga. Pada tahun 2025, Kapanewon Seyegan menargetkan 80 keluarga untuk keluar dari program ini.

“Diharapkan program ini bisa membantu menurunkan angka kemiskinan di Seyegan yang pada tahun 2024 tercatat sebesar 11,97 persen. Angka ini masih tergolong tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan di Kabupaten Sleman yang berada di angka 7,46 persen,” tambah Subagyo.

Pemerintah Kapanewon Seyegan juga telah menyiapkan berbagai bentuk dukungan bagi masyarakat yang telah lulus dari PKH agar tetap dapat meningkatkan taraf hidupnya. Beberapa bantuan yang diberikan antara lain fasilitas bantuan usaha melalui Badan Usaha Milik Kalurahan Mandiri (Bumkalma), sertifikasi halal dari KUA, hingga pendampingan dalam pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial Dinas Sosial Sleman, Feri Istanto, menegaskan bahwa program graduasi ini penting agar bantuan sosial dapat diberikan secara lebih merata.

“Pemerintah ingin memastikan bahwa bantuan ini benar-benar diterima oleh mereka yang membutuhkan. Dengan adanya graduasi, mereka yang sudah mandiri bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat lain yang masih memerlukan bantuan,” jelas Feri.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir setelah lulus dari PKH, karena masih tersedia berbagai bantuan sosial lain yang dapat diakses, seperti Jaring Pengaman Sosial (JPS). Jika ada kesulitan dalam biaya pendidikan, warga juga bisa mengajukan bantuan ke Dinas Sosial Kabupaten Sleman.

Dengan adanya program graduasi ini, diharapkan kesejahteraan masyarakat Seyegan semakin meningkat dan bantuan sosial dapat lebih tepat sasaran. (*)

Pewarta : A. Tulung
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.