TIMES JOGJA, PONOROGO – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Legi Ponorogo, Kamis (20/3/2025).
Kedatangan salah satu menteri kabinet merah putih ke salah satu pasar tradisional terbesar di Ponorogo itu untuk melihat ketersediaan garam konsumsi di pasaran, pasca pemerintah menghentikan impor garam Januari lalu.
Tak hanya di Pasar Legi, Menteri KP juga mengecek stok garam konsumsi di gudang distributor yang ada di Jalan Gatot Subroto Kota Ponorogo.
Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, Kabupaten Ponorogo adalah salah satu daerah yang ia kunjungi untuk mengecek ketersediaan garam konsumsi di pasaran.
Pihaknya mengklaim kendati impor garam dihentikan, namun Indonesia dipercaya mampu menghasilkan garam konsumsi mencapai 2,25 juta ton tahun ini.
Selain mampu menunjang program ketahanan pangan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, juga mewujudkan swasembada pangan pada tahun 2027 nanti.
"Jadi tahun ini kementerian kuga akan melakukan revitalisasi garam rakyat tapi disisi lain kita minta pabrik garam untuk bisa masuk ke sektor yang lebih tinggi yakni sektor industri," kata Wahyu Sakti Trenggono.
Ia pun berharap dengan masuknya PT Garam di sektor industri, perusahaan ini juga akan mengembangkan kawasan garam di wilayah Timur Indonesia, yang diklaim memiliki suhu yang cocok untuk industri ini.
Disinggung terkait kualitas garam konsumsi di pasaran, pihaknya mengklaim garam yang ada saat ini layak untuk dikonsumsi.
"Harapan kita PT garam tahun ini bisa membangun suatu Kawasan di wilayah yang paling baik yaitu di Indonesia timur karena panasnya sangat panjang, 8 bulan disana dengan air laut yang jernih kalau ditarik sama dengan air laut yang ada di Australia. Kalau untuk kualitas garam di pasar saat ini baik dan layak untuk dikonsumsi," tukasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Sidak ke Pasar Legi Ponorogo
Pewarta | : M. Marhaban |
Editor | : Ronny Wicaksono |