https://jogja.times.co.id/
Berita

Bupati Sleman Harda Kiswaya Wajibkan ASN Gunakan Batik Karya Perajin Lokal Sleman

Kamis, 20 Maret 2025 - 18:54
Bupati Sleman Harda Kiswaya Wajibkan ASN Gunakan Batik Karya Perajin Lokal Sleman Bupati Sleman, Harda Kiswaya saat melihat batik dan lurik produk lokal Sleman. (Foto: A Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, SLEMANBupati Sleman, Harda Kiswaya, menegaskan komitmennya dalam mendukung industri batik dan lurik lokal Sleman. Sebagai bukti, pihaknya mewajibkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Sleman untuk menggunakan batik hasil produksi perajin asal Sleman.

Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin lokal sekaligus memperkenalkan batik dan lurik Sleman ke pasar yang lebih luas.

Dalam acara silaturahmi bersama para pengrajin batik dan lurik di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Kamis (20/3/2025), Harda menyampaikan bahwa ASN memiliki kebebasan memilih motif batik, asalkan merupakan hasil karya perajin Sleman.

“Yang penting hasil produk orang Sleman. Silakan digunakan, bapak-ibu pengrajin silakan berkreasi. Untuk motifnya bebas,” ujar Harda yang merupakan mantan Sekda Sleman ini.

Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut, Harda juga membuka ruang bagi para pengrajin untuk memberikan masukan terkait kebijakan ini.

Ia berkomitmen bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, untuk mengembangkan industri batik dan lurik agar dapat menembus pasar nasional maupun internasional. Pemkab Sleman juga siap memberikan bimbingan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Saya dan Mas Danang ingin mengajak bapak-ibu pengrajin batik dan lurik untuk bersama-sama mengembangkan produk lokal kita agar semakin dikenal luas,” tambah suami Parmilah ini.

Sebagai tindak lanjut, Harda langsung menginstruksikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman untuk segera menyusun peraturan serta Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait kebijakan penggunaan batik buatan perajin Sleman.

“Aturannya tolong segera dibuat. Saya ingin perajin batik Sleman tumbuh dan berkembang. Kalau bukan kita sendiri yang membeli dan memakai, siapa lagi?" tegas Harda.

Jumlah Perajin Batik dan Lurik di Sleman

Kepala Disperindag Pemkab Sleman, Mae Rusmi, melaporkan bahwa saat ini terdapat 268 perajin batik yang terdiri dari kelompok dan individu. Selain itu, Sleman juga memiliki 384 perajin tenun/lurik Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), yang terdiri dari 13 perajin lurik dan 371 perajin tenun stagen, sebagian besar berlokasi di Sleman Barat.

Mae menambahkan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti kebijakan ini serta memastikan bahwa perajin mendapatkan manfaat maksimal. Ia berharap forum silaturahmi ini menjadi wadah bagi pengrajin untuk menyampaikan permasalahan dan harapan mereka, sehingga daya saing produk batik dan lurik Sleman semakin meningkat di pasaran.

Harapan Perajin Batik Sleman

Perajin batik Sleman, Endang berharap agar Bupati dan Pemkab Sleman memberikan perhatian lebih serius kepada para pembatik agar kesejahteraan mereka meningkat.

“Utamakan membeli dan menggunakan batik karya pembatik Sleman,” kata Endang yang diamin perajin batik Sleman lain.

Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan industri batik dan lurik di Kabupaten Sleman semakin berkembang serta mendapatkan dukungan optimal dari pemerintah dan masyarakat. Sehingga, para perajin batik Sleman lebih sejahtera. (*)

Pewarta : A. Tulung
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.