TIMES JOGJA, JAKARTA – Menteri UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Maman Abdurrahman menyatakan penanganan pelaku UMKM yang terdampak bencana Sumatera dilakukan melalui pemetaan tiga zona sebagai dasar pemulihan ekonomi.
"Nanti (UMKM yang terdampak bencana) dipetakan, dibagi menjadi tiga zona," kata Maman ditemui seusai kegiatan Bisnis Indonesia Group Conference di Jakarta, Senin (8/12/2025).
Maman menyampaikan Kementerian UMKM dalam sepekan mengagendakan rapat koordinasi bersama bank penyalur untuk memetakan pelaku usaha terdampak sebagai dasar perumusan kebijakan KUR pascabencana lebih tepat sasaran.
Pemetaan tersebut membagi UMKM ke dalam tiga zona yakni terdampak permanen, semipermanen serta ringan guna memastikan kebijakan pemulihan disesuaikan dengan tingkat kerusakan usaha masing masing daerah terdampak bencana alam.
"Kita dalam satu minggu ini akan rapat koordinasi dengan bank-bank penyalur untuk memetakan UMKM-UMKM yang terdampak," ujarnya.
UMKM yang terdampak permanen seperti kehilangan rumah dan tempat usaha menjadi perhatian utama pemerintah karena membutuhkan langkah khusus agar dapat kembali bangkit.
Maman menegaskan saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan institusi terkait memfokuskan penanggulangan darurat.
Sementara, Kementerian UMKM mengambil peran lanjutan pada fase pemulihan ekonomi pascabencana bagi pelaku usaha kecil yang terdampak banjir dan tanah longsor baik di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Ia menuturkan kebijakan pembebasan kredit usaha rakyat (KUR) bagi korban bencana sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang meminta negara hadir meringankan beban ekonomi masyarakat pada situasi krisis berlapis akibat bencana alam.
"Kalau kami masuk kepada pemulihan ekonomi. Jadi, penanggulangan pasca bencana, kita lebih masuk kepada pemulihan ekonominya. Nah, ini yang lagi kita bicarakan. Pak Presiden kan juga sudah menyampaikan akan membebaskan KUR bagi yang terkena dampak bencana," terang Maman.
Meski begitu, dia belum menyampaikan data jumlah debitur maupun nilai pinjaman karena kondisi lapangan masih dinamis dan jumlah korban bencana terus bertambah di berbagai wilayah Sumatera.
Ia menegaskan akses wilayah yang terputus akibat jalan dan jembatan rusak menjadi kendala pendataan sehingga pemerintah memilih berhati-hati sebelum menetapkan angka resmi terkait UMKM terdampak bencana di ketiga provinsi tersebut.
"Nanti kita detailkan seperti apa, nanti kriterianya, klasifikasi seperti apa. Tapi yang penting kita harus memberikan keringanan, beban terhadap kondisi mereka. Jadi, rasa empati itu yang harus kita tunjukkan sekarang," kata Maman. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pemerintah Petakan Tiga Zona untuk Pemulihan UMKM Terdampak Bencana Sumatera
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Ronny Wicaksono |