https://jogja.times.co.id/
Berita

Pakar UGM Tegaskan Kebutuhan Dasar Penyintas Banjir Sumatra

Senin, 08 Desember 2025 - 20:52
Pakar UGM Tegaskan Kebutuhan Dasar Penyintas Banjir Sumatra Ilustrasi warga terdampak banjir. (FOTO: Humas UGM for TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Banjir hebat yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra pada akhir November 2025 tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga menghantam kondisi fisik dan mental masyarakat terdampak.

Pakar psikososial Universitas Gadjah Mada (UGM), Diana Setiyawati, menekankan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar menjadi langkah pertama yang krusial untuk mendukung pemulihan psikologis penyintas.

Diana menilai bencana ini menimbulkan penderitaan berlapis karena terjadi tiba-tiba dan menghambat akses bantuan di beberapa wilayah. Banyak jembatan yang putus membuat distribusi logistik harus dilakukan melalui helikopter.

“Kondisi banjir ini mengejutkan karena masyarakat tidak pernah siap menghadapi bencana. Dampaknya luas, dan penderitaan bertambah karena banyak jembatan yang putus sehingga bantuan harus melalui helikopter,” ujar Diana, Senin (8/12/2025).

Pada fase tanggap darurat, kebutuhan paling mendesak adalah logistik dan tempat tinggal layak. Diana menekankan bahwa kesejahteraan psikologis tidak bisa pulih jika kebutuhan dasar fisik belum terpenuhi.

“Kalau bicara kesejahteraan fisik dan mental, nomor satu adalah basic needs. Masyarakat harus kembali ke kondisi nyaman. Pemenuhan kebutuhan dasar dan rasa tersupport adalah fondasi utama,” jelasnya.

Setelah fase darurat, Diana bersama pemangku kepentingan akan menyusun program pemulihan jangka menengah dan panjang, terutama di Aceh, melalui workshop bersama pemerintah daerah dan institusi lokal.

“Setelah fase emergensi, kami akan mengadakan workshop dengan pemangku kepentingan untuk merancang program recovery jangka menengah dan panjang. Kami juga bekerja sama dengan kampus-kampus lokal,” tambahnya.

Pendekatan ini bertujuan agar pemulihan berkelanjutan dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat. Diana menekankan pentingnya perhatian khusus pada perempuan dan anak-anak, dengan menyediakan dignity kit dan alat belajar untuk mendukung aktivitas harian serta kesehatan mental mereka.

“Prioritas saat ini adalah dignity kit dan alat belajar anak-anak agar mereka segera bisa kembali menjalani kehidupan sehari-hari. Kami juga melatih relawan dengan psychological first aid agar bisa mendampingi penyintas saat memenuhi kebutuhan dasar,” jelasnya.

Dignity kit berisi perlengkapan mandi, pembalut, popok, dan kebutuhan personal penting lainnya. Tantangan terbesar adalah menjangkau lokasi terdampak yang sulit diakses. Untuk itu, tim Diana bekerja sama dengan NGO lokal, seperti Gentayu, yang sudah berpengalaman di lapangan.

“Dukungan psikososial memerlukan kehadiran orang yang benar-benar ada di lokasi. Kami melakukan pelatihan dan membantu pemenuhan kebutuhan dasar melalui NGO yang berpengalaman,” ungkapnya.

Dengan pendekatan terpadu antara pemenuhan kebutuhan dasar, dukungan psikososial, dan kolaborasi lintas sektor, Diana menekankan bahwa pemulihan pascabencana bukan sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga membangun ketahanan mental dan rasa aman masyarakat.

Ia berharap langkah-langkah ini membantu penyintas bangkit perlahan dan menjalani kehidupan yang lebih layak serta bermartabat. (*)

Pewarta : A. Tulung
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.