TIMES JOGJA, BANTUL – Tingkat kunjungan wisata di Kabupaten Bantul selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Saryadi, menyebut cuaca buruk dan penurunan daya beli masyarakat sebagai faktor utama.
"Walaupun kunjungan sudah mencapai puncaknya, jumlahnya masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Salah satu penyebab utama adalah cuaca. Hujan sepanjang hari pada Sabtu kemarin berdampak signifikan karena sebagian besar objek wisata kita berbasis alam," ujar Saryadi, Rabu (1/1/2025).
Saryadi menambahkan, data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya penurunan daya beli masyarakat yang turut memengaruhi minat berwisata. "Penurunan ini tidak hanya dirasakan oleh objek wisata yang dikelola pemerintah daerah, tetapi juga desa-desa wisata," jelasnya.
Salah satu objek wisata unggulan Bantul, Pantai Parangtritis, juga mencatat jumlah kunjungan yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Meski demikian, kami tetap optimistis situasi dapat membaik jika cuaca mendukung. Kami berharap malam ini tidak hujan, sehingga wisatawan bisa menikmati liburan dengan nyaman," kata Saryadi.
Koordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis, Rohmad Riwanto, mengungkapkan data kunjungan wisatawan pada Selasa (31/12/2024). Tercatat, dari pukul 07.00 hingga 13.00 WIB terdapat 4.212 pengunjung, dari pukul 13.00 hingga 19.00 WIB sebanyak 5.857 pengunjung, dan dari pukul 19.00 hingga 00.00 WIB sebanyak 3.033 pengunjung.
Meskipun angka kunjungan menurun, Dinas Pariwisata Bantul tetap berharap ada peningkatan aktivitas wisata pada awal tahun jika kondisi cuaca membaik. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tingkat Kunjungan Wisata Bantul Saat Nataru Menurun, Cuaca dan Daya Beli Jadi Faktor
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Deasy Mayasari |