TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Sekelompok Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Yogyakarta atau ITNY lakukan peluncuran gerakan inovatif bertajuk 'Sedekah Sampah Menjadi Berkah'. Program ini dirancang untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah sekaligus memberikan dukungan kepada SD IT Salsabila Baiturrahman Prambanan. 

Program ini bertujuan untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah anorganik dari warga sekolah, dengan hasil penjualan yang digunakan untuk mendukung kegiatan pendidikan di sekolah tersebut. 

Program tersebut didukung dengan pendanaan Kemendikbudristek melalui skema Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM PM) dilaksanakan selama 4 bulan dimulai pada bulan April 2024. 

Kegiatan ini diketuai oleh Insren Loisa Marsyom dengan anggota Gischa Natasya, Rizky Eka Putri, Angel Ribka Chalista dan Virrela Desvinta Ayu Nur Azizah yang semuanya mahasiswa program studi Teknik Geologi dibawah bimbingan Ani Apriani, SSi MSc. 

Gerakan ini dilatarbelakangi oleh kepedulian mahasiswa ITNY terhadap tingginya volume sampah anorganik dan kebutuhan akan dukungan pendidikan di SD IT Salsabila Baiturrahman Prambanan. Mahasiswa ITNY berusaha mengubah persepsi tentang sampah dari yang semula dianggap sebagai masalah menjadi solusi yang bermanfaat bagi pendidikan.

Gerakan sedekah sampah ini diawali dengan melaksanakan edukasi kepada guru, orang tua siswa dan siswa SD IT Salsabila Baiturahman tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampak positifnya bagi lingkungan serta pendidikan. Edukasi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. 

Selanjutnya Mahasiswa mengajak orang tua siswa, guru dan siswa untuk mengumpulkan sampah anorganik seperti botol plastik, kertas, dan logam. Sampah yang terkumpul dijual kepada pengepul atau pabrik daur ulang. 

Dana hasil penjualan digunakan untuk membeli A-Qur’an dan meja untuk pembejalaran Tahsin dan Tahfidz di Sekolah. Dana hasil penjualan juga dapat mensubsidi pembuatan taman di SD IT Baiturahman Prambanan.

Setiap tahap dari gerakan ini melibatkan proses pelaporan dan evaluasi untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tercapai dan memberikan dampak positif yang nyata.

Gerakan "Sedekah Sampah Menjadi Berkah' bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah, serta memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pendidikan di SD IT Salsabila Baiturrahman Prambanan. 

Melalui gerakan ini, mahasiswa ITNY berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendukung terciptanya generasi yang lebih cerdas dan berpendidikan.

"Gerakan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap lingkungan dan pendidikan. Kami berharap inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap pengelolaan sampah dan mendukung pendidikan," ujar Insren selaku Ketua Pelaksana PKM PM ITNY.

Menurut Kepala Sekolah SD IT Salsabila Baiturahman, Muksin, SSos I Program sedekah sampah ini sangat inspiratif dan luar biasa karena dari sampah sesuatu yang biasanya di pandang rendah,  menjadi masalah, tidak dianggap sebagai sesuatu yang berharga, ternyata ketika bisa dikelola dengan baik sampah bisa menjadi berkah yang banyak memberi manfaat.

Lanjut Muksin, buktinya setelah dikelola dan dijalankan di sekolah kami dari sedekah sampah bisa membantu mewujudkan taman sekolah, memberi hadiah Alquran kepada anak-anak yang bisa lulus iqro, dan berbagai manfaat lainnya.

"Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus melanjutkan program sedekah sampah," papar Muksin dalam acara peluncuran gerakan sedekah sampah yang diinisiasi oleh mahasiswa ITNY. (*)