TIMES JOGJA, JAKARTA – Operasi modifikasi cuaca menjadi strategi utama yang diusulkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menjaga kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Kepala BNPB, Suharyanto menyampaikan bahwa langkah strategi tersebut diambil atas efektivitasnya mengurangi intensitas hujan, sehingga dampak bencana hidrometeorologi dapat diminimalkan di beberapa wilayah arus utama perlintasan pemudik, khususnya Lampung - Banten.
BNPB mencatat berdasarkan prediksi cuaca selama libur Lebaran, wilayah Banten relatif aman. Namun, di Lampung, diperkirakan terjadi peningkatan curah hujan pada akhir Maret akibat kombinasi dinamika atmosfer, seperti aktifnya Madden Julian Oscilliation (MJO) - pengaruh cuaca lokal.
"Banten, pada 25 Maret sampai 1 April 2025 relatif aman. Sementara itu, di Lampung pada 28 Maret yang diprakirakan puncak arus mudik (H-3 Lebaran) ada potensi peningkatan curah hujan. Jika diperlukan, kami akan mengadakan operasi modifikasi cuaca khusus di Lampung,” ujarnya, Kamis (27/3/2025) dilansir Antara.
Hal tersebut juga diungkapkan Suharyanto dalam rapat persiapan arus mudik bersama para menteri dan kepala lembaga teknis terkait yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, Rabu (26/3/2025) di Pelabuhan Merak, Banten.
Selain mitigasi cuaca, Suharyanto juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan terhadap potensi bencana di Banten dan Lampung.
Ia menyoroti riwayat gempa bumi di Pandeglang pada 2022 serta aktivitas Gunung Anak Krakatau yang sempat meningkat pada 2022 dan 2023 silam.
“Pemerintah daerah juga tetap harus waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan selama periode Lebaran ini,” tegasnya.
Suharyanto menambahkan dalam periode libur Lebaran ini, pihaknya menyiagakan penuh personel BNPB untuk membantu jika ada keadaan darurat di sejumlah titik yang dilalui para pemudik.
Mereka mendirikan posko gabungan bersama personel TNI/Polri yang sudah lengkap dengan bantuan logistik, tempat istirahat, dan dilengkapi peralatan penanggulangan bencana.
Dengan langkah-langkah tersebut, BNPB memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana, sehingga arus mudik Lebaran tahun ini, yang jumlahnya diperkirakan ada 146,48 juta pergerakan orang, bisa berjalan aman dan lancar. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Perlancar Arus Mudik Lebaran, BNPB Wacanakan Modifikasi Cuaca
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |