TIMES JOGJA, JOGJA – style="text-align:justify">Polresta Sleman memastikan kesiapan penuh dalam pengamanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 melalui Operasi Lilin Progo 2025. Sejumlah langkah strategis disiapkan, mulai dari pendirian pos pengamanan, sterilisasi gereja, hingga pengaturan arus lalu lintas di kawasan rawan kemacetan dan wisata.

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Sleman, Kompol Masnoto, mengatakan bahwa Operasi Lilin Progo 2025 dilaksanakan untuk menjamin keamanan, kenyamanan, serta kelancaran aktivitas masyarakat selama momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Polresta Sleman telah menyiapkan seluruh rangkaian pengamanan secara terpadu, mulai dari pengamanan ibadah Natal, perayaan malam Tahun Baru, hingga pengamanan jalur wisata dan lalu lintas,” ujar Kompol Masnoto.

Timeline Operasi Lilin Progo 2025

Operasi Lilin Progo 2025 di wilayah hukum Polresta Sleman diawali dengan rapat koordinasi internal dan eksternal, apel gelar pasukan, serta perkuatan personel. Operasi ini berlangsung sejak pertengahan Desember 2025 hingga awal Januari 2026, mencakup puncak arus mudik Nataru, libur Natal, puncak arus wisata, hingga malam pergantian tahun

Masnoto menerangkan, Polresta Sleman telah menyiapkan empat Pos Pengamanan dan Pelayanan. Posko tersebut dalam rangka mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Empat pos, terdiri dari 2 Pos Pengamanan (Pospam) yang berlokasi di Gamping dan Prambanan. Kemudian, 1 Pos Pelayanan (Posyan) yang berada di Kawasan Ambarrukmo Plaza. Selanjutnya, 1 Pos Pelayanan Terpadu dipusatkan di Sub Terminal Tempel Jalan Magelang Sleman.

“Pos-pos tersebut ditempatkan di titik strategis yang rawan kemacetan, kecelakaan lalu lintas, serta pusat aktivitas masyarakat dan wisata,” tandas Masnoto.

Fokus Pengamanan Jalur Wisata dan Titik Rawan Macet

Kompol Masnoto menjelaskan, beberapa wilayah menjadi perhatian khusus, di antaranya Jalur Prambanan dan Jalan Solo, yang menjadi akses utama destinasi wisata seperti Candi Prambanan, Tebing Breksi, hingga Obelix Hills. Kemudian, Kawasan Gamping dan Jalan Wates, sebagai jalur masuk dari Jawa Tengah. Juga berada di Wilayah Tempel, yang kerap mengalami kepadatan arus dari Magelang.

“Personel disiagakan untuk mengantisipasi kemacetan, kecelakaan lalu lintas, serta gangguan kamtibmas, terutama pada puncak libur dan malam Tahun Baru,” tegas Masnoto.

Sterilisasi 12 Gereja Besar, 83 Gereja Diamankan

Selain itu, Polresta Sleman juga memberikan perhatian serius terhadap pengamanan ibadah Natal. Sebanyak 12 gereja besar prioritas akan dilakukan sterilisasi oleh Sat Brimobda Polda DIY, sementara 83 gereja dan 12 kapel lainnya tetap mendapat pengamanan terbuka dan tertutup.

Sterilisasi dilakukan dengan pemeriksaan menggunakan metal detector, penempatan personel melekat, serta kerja sama dengan pengamanan internal gereja dan instansi terkait

Nah, pada malam pergantian tahun, Polresta Sleman menerapkan pola pengamanan berlapis. Kegiatan intelijen, patroli, pengaturan lalu lintas, hingga penegakan hukum akan digencarkan untuk mencegah tindak kriminal, balap liar, penggunaan petasan, serta gangguan ketertiban umum.

Selain itu, pengamanan difokuskan di pusat keramaian, objek wisata, perhotelan, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, dan bandara

Kompol Masnoto mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga situasi tetap kondusif dengan tidak mengonsumsi miras dan narkoba, tidak membawa senjata tajam atau benda berbahaya, menghindari penggunaan petasan, mematuhi aturan lalu lintas dan tidak melakukan balap liar, dan memastikan keamanan rumah saat bepergian.

“Keamanan bukan hanya tugas Polri, tetapi tanggung jawab bersama. Kami mengajak seluruh masyarakat Sleman merayakan Natal dan Tahun Baru dengan kegiatan positif dan aman,” terang Kompol Masnoto.

Dengan kesiapan personel, sarana prasarana, serta sinergi lintas instansi, Polresta Sleman optimistis perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di wilayah Sleman dapat berlangsung aman, tertib, dan kondusif. (*)