TIMES JOGJA, JOGJA – style="text-align:justify">Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman menyiapkan langkah komprehensif untuk memastikan penyelenggaraan Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026) berjalan aman, lancar, dan berkeselamatan. Sejumlah potensi kerawanan lalu lintas telah dipetakan, mulai dari lonjakan wisatawan hingga ancaman cuaca ekstrem.

Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Heri Kuntadi, mengatakan momentum libur Natal dan Tahun Baru selalu diikuti peningkatan signifikan mobilitas masyarakat, khususnya menuju destinasi wisata, pusat ibadah, dan simpul transportasi.

“Sleman menjadi daerah tujuan wisata utama. Karena itu, kami menyiapkan pengaturan lalu lintas, pengawasan angkutan, hingga jalur alternatif agar aktivitas masyarakat tetap lancar dan aman,” ujar Heri Kuntadi, Sabtu (13/12/2025).

Lonjakan Wisata dan Ancaman Cuaca Ekstrem Jadi Perhatian

Dishub Sleman memetakan tiga potensi kerawanan utama selama Nataru 2025/2026, yakni meningkatnya volume kendaraan menuju kawasan wisata dan gereja, kepadatan di terminal dan angkutan umum, serta risiko cuaca ekstrem seperti hujan lebat, banjir, dan tanah longsor yang dapat menghambat pergerakan dan distribusi logistik.

Situasi ini menjadi dasar penyusunan strategi pengamanan lalu lintas yang melibatkan koordinasi lintas sektor, termasuk Polri, TNI, dan instansi terkait.

Menurut Heri, pengamanan Nataru tidak hanya berfokus pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga keselamatan pengguna jalan dan kualitas layanan transportasi publik.

“Target kami jelas, yaitu lalu lintas tetap lancar, angka kecelakaan ditekan, angkutan umum optimal, dan masyarakat mendapatkan informasi transportasi secara real-time,” tegas Heri.

Pra Nataru: Ramp Check hingga Survei Jalan Rawan

Menjelang libur Natal, Dishub Sleman telah melakukan berbagai persiapan, antara lain survei inventarisasi jalan, pemetaan daerah rawan kecelakaan, monitoring terminal tipe C, serta pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) pada bus pariwisata, angkutan sekolah, hingga jeep wisata Kaliurang.

Tercatat, hingga awal Desember 2025, 622 armada bus wisata dinyatakan laik jalan, yang digunakan oleh ratusan sekolah untuk kegiatan luar sekolah.

Pada masa puncak libur, Dishub Sleman mengerahkan 80 personel untuk melakukan pengaturan lalu lintas di simpang padat, kawasan wisata, gereja, dan pusat perbelanjaan. Tiga posko utama disiagakan, yakni Posko Tempel, Posko Prambanan, dan Posko Denggung sebagai alternatif.

Selain patroli rutin, Dishub juga mengoperasikan Area Traffic Control System (ATCS) di sejumlah simpang strategis untuk memantau arus lalu lintas secara langsung dan menyampaikan informasi kondisi jalan melalui media sosial.

Jalur Alternatif dan Pembatasan Angkutan Barang

Dishub Sleman menyiapkan belasan jalur alternatif untuk mengurai kepadatan, termasuk rute Magelang–Jogja, Solo–Jogja, hingga akses menuju Tebing Breksi. Rambu petunjuk tambahan juga dipasang di sejumlah titik krusial.

Sesuai Surat Keputusan Bersama tiga kementerian, pembatasan operasional angkutan barang sumbu tiga ke atas diberlakukan mulai 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, sementara pekerjaan konstruksi dihentikan sementara selama periode tersebut.

Layanan Aduan dan Penerangan Jalan Siaga 24 Jam

Untuk mendukung kelancaran Nataru, Dishub Sleman membuka posko penanganan Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan layanan 24 jam. Masyarakat dapat melaporkan gangguan lalu lintas, APILL, maupun PJU melalui hotline resmi Dishub.

“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama tertib berlalu lintas dan memanfaatkan jalur alternatif yang telah disiapkan,” terang Heri Kuntadi.

Dengan kesiapan sarana, personel, dan koordinasi lintas sektor, Dishub Sleman optimistis penyelenggaraan Nataru 2025/2026 di wilayah Sleman dapat berlangsung aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh masyarakat. (*)