https://jogja.times.co.id/
Berita

Dorong Desa Siaga Sehat Jiwa: YAKKUM Luncurkan Buku Panduan Kesehatan Jiwa

Kamis, 24 Oktober 2024 - 20:14
Dorong Desa Siaga Sehat Jiwa: YAKKUM Luncurkan Buku Panduan Kesehatan Jiwa Acara peluncuran Buku Panduan Desa Ramah Kesehatan Jiwa yang diselenggarakan Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Kamis (24/10/2024). (Foto: Rahadian/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024, Pusat Rehabilitasi YAKKUM meluncurkan Buku Panduan Desa Ramah Kesehatan Jiwa. Acara peluncuran ini dilakukan secara hybrid dan dihadiri 40 perwakilan instansi pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Kabupaten Purworejo, 8 organisasi masyarakat sipil, serta 23 organisasi disabilitas tingkat kecamatan dan kalurahan di Yogyakarta.

Proyek Manager Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Siswaningtyas dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran desa sebagai unit pemerintahan terdekat. 

"Desa harus berkontribusi dalam pendampingan keluarga dan individu yang mengalami gangguan jiwa," ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa buku yang baru saja diluncurkan ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar dapat diaplikasikan di seluruh wilayah Indonesia. Tujuannya, agar setiap desa memiliki sumber daya yang memadai untuk menyediakan layanan kesehatan jiwa.

Seperti diketahui, di DI Yogyakarta, banyak kalurahan yang telah berkomitmen melalui deklarasi Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ), atau yang disebut Kalurahan Siaga Sehat Jiwa. 

DSSJ merupakan desa yang masyarakatnya memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk mengelola kesehatan jiwa secara mandiri. 

Namun, tantangan masih ada, terutama dalam menciptakan dukungan yang ramah bagi Orang dengan Disabilitas Psikososial (ODDP). 

Banyak elit desa, tokoh masyarakat, dan warga yang masih memberikan stigma negatif terhadap ODDP dan keluarga mereka, yang justru menjadi penghalang dalam proses pemulihan.

Melalui buku panduan ini, Pusat Rehabilitasi YAKKUM mendokumentasikan praktik baik yang mereka kembangkan sejak 2017 di 21 kalurahan di Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul.

Buku ini, lanjut Siswaningtyas, memaparkan model dan pendekatan kesehatan jiwa berbasis masyarakat serta rehabilitasi sosial, yang bisa diterapkan oleh pemerintah desa untuk meningkatkan kualitas hidup ODDP. 

Inti dari konsep Desa Ramah Kesehatan Jiwa adalah bagaimana desa dapat memobilisasi dukungan dari berbagai pihak untuk mengarusutamakan kesehatan jiwa di masyarakat.

Siswaningtyas juga mengajak semua peserta untuk mulai peduli terhadap permasalahan kesehatan jiwa di lingkungan terdekat mereka, dengan cara merangkul dan memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami stres.

Sementara itu, anggota Kelompok Swabatu Disabilitas Psikososial Seyegan, turut menyampaikan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses pemulihan ODDP.

"Salah satu bentuk dukungan adalah dengan tetap melibatkan ODDP dalam kegiatan masyarakat, seperti gotong royong, ronda, dan interaksi sosial lainnya," kata Ignatius.

Sementara itu, dalam sesi talkshow, Bapak Muh. Taufik Arahman, S.IP, MPA dari BAPPEDA DIY, menekankan pentingnya kesadaran akan pemenuhan hak-hak warga, khususnya kelompok marginal. 

Ia juga menekankan peran lurah sebagai pemimpin desa yang harus memiliki pengetahuan serta keberanian untuk memanfaatkan peraturan yang ada, termasuk mengalokasikan anggaran bagi kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan. 

Peluncuran buku panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi desa-desa di seluruh Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi ODDP dan mendukung peningkatan derajat kesehatan jiwa masyarakat secara luas. (*)

Pewarta : Rahadian Bagus Priambodo
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.