https://jogja.times.co.id/
Gaya Hidup

Makanan Ultra-Proses Perbesar Risiko Diabetes Tipe 2? Ini Jawabannya 

Kamis, 24 Oktober 2024 - 06:05
Makanan Ultra-Proses Perbesar Risiko Diabetes Tipe 2? Ini Jawabannya  Gadis cantik mengkonsumsi makanan ultra proses. (FOTO: canva/doucefleur)

TIMES JOGJA, JAKARTA – Makanan ultra-proses kini menjadi bagian besar dari pola makan modern. Tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa makanan ini mungkin membawa risiko terutama diabetes.

Sebuah studi yang diterbitkan di The Lancet Regional Health Europe mengungkapkan hubungan yang mengkhawatirkan antara konsumsi makanan ultra-proses dan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Menurut penelitian tersebut, setiap peningkatan 10% dalam jumlah makanan ultra-proses yang dikonsumsi dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 17%.

Makanan ultra-proses mencakup makanan yang telah mengalami banyak pengolahan industri. Biasanya makanan tersebut mengandung zat tambahan sintetis, seperti pengawet, pewarna, dan emulsifier.

Contoh makanan ultra-proses termasuk minuman ringan, keripik, sosis, nugget ayam, hingga es krim. Makanan ini biasanya mudah ditemukan, terjangkau, dan dipasarkan secara luas.

Mengapa Dapat Berbahaya?

Menurut Dr. Samuel Dicken, seorang ilmuwan klinis dari University College London yang memimpin penelitian ini, makanan ultra-proses sangat mudah diakses dan harganya murah.

"Mereka sangat nyaman dan sering kali dikemas dengan promosi yang menarik serta klaim nutrisi seperti rendah lemak atau tinggi serat," jelas Dicken.

Namun, sayangnya, makanan ini sering kali memiliki kandungan kalori yang tinggi dibandingkan dengan berat makanannya, sehingga seseorang dapat mengonsumsi lebih banyak kalori sebelum merasa kenyang.

Daam studi tersebut ditemuka bahwa makanan ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan, khususnya lemak perut. Lemak perut ini merupakan salah satu faktor risiko utama diabetes tipe 2.

"Ketika mempertimbangkan berat badan, peningkatan rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan mungkin menjelaskan hampir setengah dari hubungan tersebut," tambah Dicken.

Pentingnya Memilih Makanan yang Lebih Sehat

Untuk mengurangi risiko, Dr. Dicken merekomendasikan beberapa perubahan kecil dalam kebiasaan makan sehari-hari. Misalnya, mengganti soda dengan air putih atau mengganti keripik dengan buah atau kacang-kacangan tanpa garam.

Ini merupakan langkah-langkah sederhana yang dapat membantu menurunkan jumlah makanan ultra-proses dalam diet sehari-hari dan menjaga kesehatan.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua makanan yang diproses itu buruk. Dr. Hilda Mulrooney, seorang ahli gizi dari London Metropolitan University, menjelaskan bahwa bahkan memetik apel dari pohon adalah bentuk pengolahan.

Namun, yang menjadi perhatian adalah ketika makanan diproses secara berlebihan hingga jauh berbeda dari bentuk aslinya dan mengandung banyak bahan tambahan. Mulrooney menyarankan agar konsumen lebih cermat memeriksa label makanan yang mereka beli.

"Jika produk akhir sangat berbeda dari bahan aslinya dan memiliki daftar bahan yang panjang, maka kemungkinan besar itu adalah makanan ultra-proses," katanya.

Untuk memperbaiki pola makan, dia menyarankan agar kita lebih memilih makanan yang mendekati bentuk aslinya dan minim pengolahan.

Menjaga Pola Makan yang Seimbang

Untuk mengurangi konsumsi makanan ultra-proses, Mulrooney juga menyarankan agar kita mencatat apa yang kita makan selama beberapa hari. Jika ternyata banyak dari makanan yang dikonsumsi adalah makanan ultra-proses, maka penting untuk mulai menggantinya dengan makanan yang lebih alami dan tidak banyak diolah.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa diet hanyalah satu dari banyak faktor yang memengaruhi risiko diabetes. Tingkat aktivitas fisik, durasi duduk, kualitas tidur, tingkat hidrasi, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol juga berperan penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Sebagai kesimpulan, meskipun makanan ultra-proses menawarkan kenyamanan dan ketersediaan yang luas, risikonya terhadap kesehatan, terutama risiko terkena diabetes tipe 2, tidak bisa diabaikan.

Melakukan perubahan sederhana, seperti mengganti makanan ringan yang diproses dengan buah segar, dapat memberikan dampak besar dalam mengurangi risiko terserng diabetes tipe 2. Kesadaran terhadap jenis makanan yang kita konsumsi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang. (*)

Pewarta :
Editor : Khodijah Siti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.