TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – style="text-align:justify">Ribuan peluang kerja resmi dibuka dalam Jogja Job Fair 2025, ajang perekrutan kerja terbesar yang digelar Pemerintah Kota Yogyakarta di Balai Pamungkas, Kotabaru, pada Selasa-Rabu, 8-9 Juli 2025. Lebih dari 1.000 lowongan kerja ditawarkan oleh 33 perusahaan nasional dan multinasional, yang tak hanya menyasar lulusan baru dan pencari kerja umum, tetapi juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi penyandang disabilitas.

Gelaran akbar ini disambut antusias oleh para pencari kerja sejak pagi hari. Antrean panjang terlihat mengular di halaman gedung sejak pukul 09.00 WIB, padahal acara baru dibuka secara resmi satu jam setelahnya. Antusiasme tinggi ini menjadi bukti bahwa kebutuhan akan lapangan kerja masih sangat besar, terutama di tengah tekanan ekonomi pasca-pandemi dan tingginya angka lulusan baru di wilayah DIY.

Disabilitas Dilibatkan Aktif, Kesempatan yang Setara

Yang menarik, perusahaan seperti Alfamart, Alfamidi, hingga Manna Kampus secara terbuka menyediakan slot khusus untuk difabel. Hal ini menjadi angin segar bagi kelompok yang selama ini sering terpinggirkan dalam proses rekrutmen tenaga kerja.

“Saya sangat bersyukur bisa ikut Job Fair ini. Sebagai penyandang disabilitas, kadang sulit mendapatkan informasi pekerjaan yang benar-benar ramah difabel. Tapi di sini, saya merasa diperhatikan,” ujar Laras, 26 tahun, pencari kerja yang datang dari Bantul.

Lebih dari Sekadar Lowongan, Ada Konseling Karier Gratis

Selain booth perusahaan, panitia juga menyediakan layanan konseling karier secara gratis. Para konselor profesional siap membantu peserta mengenali potensi diri, memperbaiki CV, hingga membangun kepercayaan diri saat menghadapi wawancara kerja.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya acara seremonial, tetapi bentuk nyata pemerintah dalam menekan angka pengangguran di Kota Gudeg.

“Job fair ini bukan sekadar mempertemukan perusahaan dan pelamar. Ini adalah jembatan harapan untuk masa depan yang lebih baik,” tegas Tonang.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, dalam sambutannya menyoroti pentingnya peran media dan teknologi informasi dalam mendukung kelancaran bursa kerja ini.

“Kegiatan seperti ini harus disebarluaskan lewat media sosial dan platform digital agar menjangkau lebih banyak orang. Apalagi saat ini, tantangan ekonomi begitu besar dan pekerjaan menjadi kebutuhan mendesak,” ujar Wawan.

Wawan juga menyoroti isu diskriminasi usia dalam rekrutmen, yang menurutnya masih menjadi tantangan serius di dunia kerja. Wawan mendorong perusahaan untuk lebih terbuka terhadap calon pekerja lintas usia.

Harapan dan Peluang dari Para Pencari Kerja

Tak sedikit pengunjung yang berharap bisa langsung mendapatkan hasil dari partisipasi mereka di acara ini. Agus Raharjo, seorang lulusan teknik mesin yang telah menganggur selama hampir setahun, mengaku optimis.

“Saya bawa lebih dari 10 CV hari ini. Beberapa perusahaan terlihat tertarik. Semoga ini awal yang baik untuk saya kembali bekerja,” katanya dengan semangat.

Dengan gelaran selama dua hari ini, Jogja Job Fair 2025 diharapkan dapat menyerap tenaga kerja secara signifikan dan membantu memulihkan kondisi ekonomi lokal yang sempat lesu. Dari sektor ritel hingga industri kreatif, peluang terbuka luas.

Acara ini menjadi ajang penting yang mempertemukan kebutuhan industri dan semangat para pencari kerja. Dan bagi warga yang belum sempat hadir hari pertama, kesempatan masih terbuka hingga Rabu, 9 Juli 2025 pukul 16.00 WIB. (*)