TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Sebanyak 517 calon jemaah haji asal Kota Yogyakarta mengikuti bimbingan manasik haji sebagai persiapan sebelum keberangkatan ke Tanah Suci pada musim haji 1446 Hijriyah/2025 Masehi. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental dalam seluruh rangkaian ibadah haji, mulai dari persiapan, perjalanan, hingga pelaksanaan di Arab Saudi.

Bimbingan ini digelar menjelang keberangkatan calon jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 63-71 gelombang kedua, yang dijadwalkan berangkat pada 20 Mei hingga 3 Juli 2025.

“Ibadah haji memerlukan kesiapan fisik yang prima. Oleh karena itu, saya mengimbau calon jamaah untuk mulai menjaga kesehatan sejak sekarang dengan berolahraga ringan dan pola hidup sehat,” ujar Hasto saat memberikan pengarahan, Selasa (25/3/2025).

Selain menjaga kondisi tubuh, Hasto juga berpesan agar para jamaah memperkuat kesabaran, memperbanyak doa, serta menjaga sikap rendah hati selama menjalankan ibadah.

"Saat haji nanti, akan ada banyak perbedaan situasi dan pendapat. Jangan sampai perbedaan itu membuat kita tidak nyaman. Sebaliknya, kita harus mengutamakan sikap sabar, mengalah, dan tetap bersyukur. Itu adalah modal utama dalam menjalankan ibadah haji dengan baik," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Nadhif, menjelaskan bahwa kuota jamaah haji untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2025 sebanyak 3.174 orang, termasuk petugas kloter. Dari jumlah tersebut, 3.111 adalah jamaah dan 36 orang merupakan petugas yang mendampingi kloter dengan berbagai tugas, seperti ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter, perawat, dan paramedis.

"Untuk Kota Yogyakarta sendiri, terdapat 517 calon jamaah haji yang akan diberangkatkan. Di antara mereka, calon jamaah termuda berusia 19 tahun, sementara yang tertua berusia 92 tahun," ungkap Nadhif.

Para calon jamaah haji akan mendapatkan bimbingan manasik sebanyak enam kali di tingkat Kantor Urusan Agama (KUA) Kemantren serta dua kali di tingkat Kota Yogyakarta. Program ini bertujuan untuk memastikan kesiapan fisik, mental, dan pemahaman calon jamaah terhadap tata cara ibadah haji.

"Manasik ini sangat penting agar jamaah bisa memahami rangkaian ibadah haji dengan baik serta siap menghadapi berbagai kondisi di Tanah Suci," jelasnya.

Fasilitas dan Dukungan Pemkot Yogyakarta

Sebagai bentuk dukungan bagi calon jamaah haji, Pemerintah Kota Yogyakarta menyediakan fasilitas akomodasi dan transportasi dari Balai Kota ke Asrama Haji Donohudan serta kepulangan dari Donohudan ke Balai Kota. Fasilitas ini didanai melalui hibah daerah dalam bentuk Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang bersumber dari APBD Kota Yogyakarta.

Selain itu, para jamaah juga menerima souvenir haji nasional berupa batik haji dan kain ihram. Khusus bagi calon jamaah haji asal Kota Yogyakarta, Pemkot memberikan tambahan berupa seragam batik khas Yogyakarta sebagai bentuk penghormatan dan identitas daerah.

"Ini adalah bentuk pelayanan sekaligus penghormatan bagi para tamu Allah dari Kota Yogyakarta," ujar Nadhif.

Salah satu calon jamaah haji, Ahmad Mahadi, 72 tahun, warga Umbulharjo, mengaku telah menunggu kesempatan ini sejak mendaftar pada tahun 2012. Ia berharap dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan menjadi haji yang mabrur.

"Saya sudah mulai menjaga kondisi fisik agar tetap sehat. Selain itu, bimbingan manasik ini menjadi bekal penting bagi kami. Saya juga berharap bisa bekerja sama dengan jamaah lainnya agar perjalanan ibadah berjalan lancar," tuturnya.

Dengan persiapan yang matang, para calon jamaah haji asal Kota Yogyakarta diharapkan dapat menunaikan ibadah dengan khusyuk dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat serta menjadi haji yang mabrur. (*)