https://jogja.times.co.id/
Berita

Militer Iran Pilih Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon daripada Membalas Israel

Minggu, 27 Oktober 2024 - 09:16
Militer Iran Pilih Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon daripada Membalas Israel Warga Teheran terbangun dan melanjutkan aktivitas mereka sesuai rencana setelah Israel melakukan serangan Sabtu dini hari kemarin. (FOTO: Arab News/AFP)

TIMES JOGJA, JAKARTAMiliter Iran memilih gencatan senjata di Gaza daripada harus melakukan pembalasan atas provokasi serangan Israel yang terjadi Sabtu (26/10/2024) dini hari kemarin.

Disaat Iran sikapnya "melunak", zionis 
Israel masih ngotot saja memperingatkan Iran akan "membayar harga yang mahal" jika membalas serangannya yang dinilai banyak negara sebagai pelanggaran kedaulatan terhadap Iran dan pelanggaran hukum dan norma internasional.

Meskipun Republik Islam Iran juga bersikeras, bahwa mereka memiliki hak dan kewajiban untuk membela diri.

Namun militer Iran mengeluarkan pernyataan yang disusun dengan hati-hati Sabtu malam tadi yang menyarankan agar diwujudkan gencatan senjata saja di Jalur Gaza dan Lebanon daripada harus membalas serangan Israel.

Meski berhak melakukan pembalasan, Iran tetap berusaha mencari cara untuk menghindari eskalasi lebih lanjut setelah serangan Israel Sabtu dini hari itu.

Militer Iran menambahkan, bahwa Israel menggunakan apa yang disebut rudal "stand-off" di atas wilayah udara Irak saat meluncurkan serangannya dan bahwa hulu ledaknya jauh lebih ringan untuk menempuh jarak ke target yang mereka serang di tiga provinsi di Iran.

Pernyataan itu juga menyebutkan situs radar militer Iran telah rusak, tetapi beberapa sudah diperbaiki.

Sabtu dini hari kemarin, Israel menyerang target militer di Iran sebagai pembalasan atas rentetan rudal balistik yang ditembakkan Republik Islam itu ke Israel awal bulan Oktober ini.

Serangan itu menandai pertama kalinya militer Israel secara terbuka menyerang Iran.

Setelah serangan udara tersebut, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa Iran memiliki hak untuk membela diri, dan "menganggap dirinya berhak dan berkewajiban untuk membela diri terhadap tindakan agresi asing".

Menteri Luar NegeriIran, Abbas Araghchi mengatakan, Iran tidak memiliki batasan dalam membela kepentingannya.

Militer Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan fasilitas yang digunakan Iran untuk membuat rudal yang ditembakkan ke Israel serta situs rudal permukaan-ke-udara.

Tidak ada indikasi langsung bahwa situs minyak atau nuklir terkena serangan, yang bisa menandai eskalasi yang jauh lebih serius.

Kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah Iran mengatakan empat orang meninggal dunia semuanya dari pertahanan udara militer negara itu. 

Tidak disebutkan di mana mereka ditempatkan. Militer Iran mengatakan serangan itu menargetkan pangkalan militer di provinsi Ilam, Khuzestan dan Teheran, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Republik Islam Iran juga mengatakan, serangan itu juga  menyebabkan kerusakan terbatas.

Serangan itu berisiko mendorong musuh bebuyutan itu lebih dekat ke perang habis-habisan di saat kekerasan meningkat di Timur Tengah, tempat kelompok militan yang didukung oleh Iran, seperti Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon yang  sudah berperang dengan Israel.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa Israel memberinya peringatan sebelum serangan dan mengatakan sepertinya "mereka tidak menyerang apa pun kecuali target militer."

Dia mengatakan baru saja menyelesaikan panggilan dengan pejabat intelijen.
"Saya harap ini adalah terakhir," katanya.

Iran belum pernah menghadapi rentetan tembakan berkelanjutan dari musuh asing sejak perang tahun 1980-an dengan Irak.

Ledakan sempat terdengar di Teheran sampai matahari mulai terbit ada hari Sabtu.

Pada 1 Oktober lalu, Iran meluncurkan sedikitnya 180 rudal ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan salah seorang jendral ya di Beirut, pembunuhan Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di kota Teheran -Iran dan pembunuhan terhadap Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Israel juga secara luas dianggap berada di balik serangan udara terbatas pada bulan April di dekat pangkalan udara utama di Iran yang mengenai sistem radar untuk baterai pertahanan udara buatan Rusia. 

Iran menembakkan gelombang rudal dan pesawat nirawak ke Israel pada bulan April, yang menyebabkan kerusakan minimal, setelah dua jenderal Iran meninggal dunia dalam serangan udara Israel yang tampaknya dilakukan terhadap pos diplomatik Iran di Suriah.

Pemerintahan Joe Biden memperoleh jaminan dari Israel pada pertengahan Oktober lalu, bahwa mereka tidak akan menyerang fasilitas nuklir dan instalasi minyak Iran.

Setelah serangan Sabtu dini hari kemarin, jalan-jalan di ibu kota Iran tenang dan anak-anak pergi ke sekolah, begitu juga toko-toko dibuka. 

Ada antrean panjang di pom bensin, tapi itu adalah kejadian biasa di Teheran ketika kekerasan militer berkobar saat orang-orang menimbun bahan bakar.

Militer Iran-pun mengeluarkan pernyataan agar dilakukan gencatan senjata di Gaza maupun di Lebanon daripada mereka harus melakukan pembalasan serangan terhadap zionis Israel. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.