TIMES JOGJA, SLEMAN – Pemkab Sleman hingga saat ini telah memasang wifi gratis di 1.500 titik, baik wifi padukuhan maupun nonpadukuhan. Langkah ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian di wilayahnya.

Kepala Dinas Kominfo Sleman, Eka Suryo Prihantoro, mengungkapkan dari 1.212 padukuhan yang ada di Sleman, 800 di antaranya sudah dipasangi wifi gratis.

“Sementara, pemasangan wifi gratis non-padukuhan sudah mencapai 700. Sehingga total pemasangan wifi gratis mencapai 1.500 titik di Sleman," jelasnya, Jumat (28/10/2022).

Eka Suryo menargetkan tahun ini semua padukuhan sudah terpasang wifi. "Wifi padukuhan diharapkan tahun ini bisa selesai. Dari 1.212 padukuhan, tidak semua bisa dijangkau oleh penyedia layanan Internet, seperti di Prambanan di bukit, di lereng-lereng Merapi dan lainnya. Tapi kami dari Kominfo akan berusaha memasang,” kata Eka Suryo.

Selain wifi padukuhan, menurutnya banyak juga komunitas yang meminta pemasangan wifi gratis.

Eka Suryo mengungkapkan pemasangan wifi gratis ini bertujuan ntuk mendorong ekonomi masyarakat Sleman. Kegiatan perekonomian saat ini banyak yang memanfaatkan Internet, sehingga keberadaan wifi gratis ini sangat mendukung.

Tidak hanya mendorong perekonomian, wifi gratis juga bermanfaat untuk sektor pendidikan dan kesehatan. Saat sekolah masih digelar secara daring, wifi gratis ini membantu siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

“Dengan mengakses wifi gratis ini tentunya memudahkan sentra-sentra UKM untuk memasarkan produknya. Tidak melulu sentra UKM, ada juga masyarakat yang berjualan produk, tetapi mendatangkan barang dari luar kota. Dengan wifi gratis usaha masyarakat bisa semakin lancar," ungkapnya.

Pemasangan wifi gratis ini diutamakan untuk padukuhan meski yang non padukuhan juga sudah banyak terpasang. Masyarakat harus berkomitmen untuk melakukan pengawasan agar pemanfaatannya untuk hal-hal yang positif.

Setidaknya ada lima tata tertib pemanfaatan wifi gratis yang perlu diperhatikan. Yakni mematuhi protokol kesehatan, mengakses konten yang bermanfaat, tidak mempergunakan untuk tindak kriminal, menjaga serta memelihara perangkat wifi, dan menjaga kebersihan lokasi.

“Kami harap fasilitas free wifi bisa optimal dan dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif. Baik untuk sektor pendidikan, ekonomi, dan kesehatan karena semua ini sekarang berbasis digital. Saat tengah malam sakit bisa konsultasi dokter lewat online dikasih resep dan beli obat di apotek," pungkas Eka Surya. (*)