https://jogja.times.co.id/
Berita

Edward Hikmawan, Anak Petani dari Sragen Ini Raih Beasiswa Kedokteran Rp1 Miliar di UAD

Senin, 07 Juli 2025 - 18:47
Edward Hikmawan, Anak Petani dari Sragen Ini Raih Beasiswa Kedokteran Rp1 Miliar di UAD Penyerahan beasiswa kedokteran UAD secara simbolis dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UAD, Prof. Ir. Sunardi (FOTO: Humas UAD for TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Mimpi besar tak mengenal batas. Itulah yang dibuktikan Edward Hikmawan, pemuda asal Tanjungsari, Bentak, Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Terlahir dari keluarga sederhana, Edward tak gentar menembus dunia pendidikan tinggi kedokteran yang kerap dianggap hanya milik mereka yang mampu. Lewat perjuangan tanpa lelah, ia berhasil meraih beasiswa kedokteran senilai Rp1 miliar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Putra dari Supriyanto dan Fitri Hidayati ini membuktikan bahwa tekad dan kerja keras mampu menembus sekat keterbatasan ekonomi. Baginya, menjadi dokter bukan semata prestise profesi, melainkan jalan untuk memberi manfaat nyata bagi masyarakat, terutama mereka yang kurang mendapat akses layanan kesehatan.

Perjalanan Edward menembus Program Studi Kedokteran UAD tak mudah. Ia harus melalui berbagai tahapan seleksi mulai dari ujian akademik, psikotes, hingga wawancara mendalam. Proses ini dirancang untuk menilai lebih dari sekadar kecerdasan intelektual, tetapi juga ketahanan mental, komitmen spiritual, dan kepedulian sosial calon mahasiswa.

Menurut Prof. Ir. Sunardi, S.T., M.T., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik UAD, beasiswa ini mencakup pembebasan biaya kuliah penuh hingga tahap profesi, serta tunjangan uang saku. UAD juga membuka berbagai skema beasiswa lain sebagai bentuk komitmen terhadap pemerataan akses pendidikan.

Tahun ini, jumlah peminat Kedokteran UAD meningkat tajam. Dr. Caraka Putra Bhakti, S.Pd., M.Pd., Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Bimawa UAD, mencatat sebanyak 894 pendaftar, naik dari 640 tahun sebelumnya.

"Peningkatan ini menunjukkan bahwa Program Studi Kedokteran UAD semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat. Hal ini bukan semata karena kualitas akademiknya yang unggul, tetapi juga karena komitmen kami dalam membentuk karakter dan menanamkan semangat pengabdian kepada setiap mahasiswa," ujarnya, Senin (7/7/2025).

Dididik dalam Nilai Islam dan Kepemimpinan

Edward menempuh pendidikan formalnya dari SD hingga SMA dengan semangat belajar tinggi meski dalam kondisi ekonomi terbatas. Saat duduk di bangku SMA Trensains, ia diasah untuk berpikir kritis berbasis sains dan nilai-nilai keislaman. Di sana pula ia dibiasakan hidup disiplin, bertanggung jawab, dan tangguh dalam menghadapi tantangan.

beasiswa-2.jpg

Tak hanya unggul di akademik, Edward juga aktif dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), yang menjadi wadah pembentukan kepemimpinan dan empatinya. “Di IPM, saya belajar pentingnya bekerja dalam tim, memahami kebutuhan orang lain, dan bertindak sebagai agen perubahan,” tuturnya.

Keterbatasan finansial keluarga bukan alasan untuk menyerah. Justru dari situlah semangat Edward menyala. Ia menjadikan perjuangan orang tuanya di ladang sebagai energi untuk terus belajar dan tidak menyerah. “Bapak dan ibu saya selalu mendoakan, mendorong, dan tidak pernah membatasi mimpi saya,” tuturnya haru.

Prinsip hidupnya sederhana, namun penuh makna: “Man jadda wajada – siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.” Ia percaya, keikhlasan dan ketekunan akan membuahkan hasil, tak peduli dari mana seseorang berasal.

Ingin Kembali Mengabdi

Ke depan, Edward tidak hanya ingin menjadi dokter yang kompeten, tetapi juga dokter yang hadir untuk mereka yang terpinggirkan. Ia bercita-cita membuka akses kesehatan di wilayah terpencil dan berkontribusi di Amal Usaha Muhammadiyah seperti rumah sakit dan klinik. “Saya ingin mengobati, melayani, dan sekaligus berdakwah lewat profesi ini,” ucapnya penuh semangat.

Ia juga menegaskan bahwa UAD adalah tempat terbaik untuk menempuh jalan tersebut. “Di sini saya tidak hanya belajar kedokteran, tetapi juga karakter, kepemimpinan, dan semangat pengabdian,” tambahnya.

Edward berpesan kepada seluruh pelajar Indonesia, khususnya yang berasal dari latar belakang sederhana, untuk tidak ragu bermimpi besar. “Terus belajar, berdoa, dan jangan pernah menyerah. Gagal itu bagian dari proses. Tapi jika kita sungguh-sungguh, Allah akan bukakan jalan,” pungkasnya.

Kisah Edward Hikmawan adalah cerminan bahwa cita-cita setinggi langit bisa dimulai dari sawah dan ladang, asalkan dibarengi tekad kuat dan semangat memberi. Melalui beasiswa ini, UAD tak hanya mencetak dokter, tetapi juga pemimpin masa depan yang siap mengabdi untuk negeri dan umat. (*)

Pewarta : A. Tulung
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.