TIMES JOGJA, SLEMAN – style="text-align:justify">Pemerintah Kabupaten Sleman (Pemkab Sleman) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan sosial kepada warga yang terdampak bencana alam di berbagai wilayah.
Penyerahan bantuan sosial berlangsung pada Selasa (8/7/2025) di Ruang Rapat Sembada, Kompleks Setda Sleman, dan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.
Bantuan diberikan kepada 29 kepala keluarga dari 11 kapanewon yang terdampak musibah, antara lain angin kencang, kebakaran, dan satu insiden kematian ternak akibat robohnya kandang. Bantuan ini merupakan bagian dari skema Bantuan Sosial Tidak Terencana Periode V Tahun 2025 senilai total Rp43.125.000.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, mengungkapkan bahwa bencana yang terjadi pada Mei hingga Juni 2025 tersebar di beberapa wilayah, termasuk Kapanewon Sleman, Ngemplak, Seyegan, Berbah, Ngaglik, Pakem, Tempel, Gamping, Godean, Prambanan, dan Depok.
“Salah satu kejadian yang menjadi perhatian kami adalah kasus kematian seekor ternak milik warga atas nama Pardiman di Padukuhan Morangan, Sindumartani, Kapanewon Ngemplak, karena tertimpa kandang yang ambruk,” jelas Makwan.
Program bantuan ini menjangkau warga dari 19 padukuhan di 14 kalurahan. Hingga awal Juli 2025, BPBD Sleman telah merealisasikan Bantuan Sosial Tidak Terencana sebesar Rp292.050.000. Penyaluran seluruh bantuan tetap merujuk pada ketentuan Peraturan Bupati Sleman Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengelolaan Bantuan Bencana.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyampaikan keprihatinannya terhadap para korban dan menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan akibat bencana.
“Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban para warga terdampak. Yang tak kalah penting, kami juga mengimbau masyarakat agar tetap siaga menghadapi potensi bencana, apalagi dalam kondisi cuaca kemarau basah seperti sekarang,” papar Danang. (*)
Pewarta | : A. Tulung |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |