https://jogja.times.co.id/
Berita

HUT ke-270 DIY: Jogja Tumata Tuwuh Ngrembaka, Wujud Kota yang Maju dan Berdaya Saing

Kamis, 13 Maret 2025 - 20:56
HUT ke-270 DIY: Jogja Tumata Tuwuh Ngrembaka, Wujud Kota yang Maju dan Berdaya Saing Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat memimpin upacara HUT ke-270 DIY di Stadion Mandala Krida, Kamis (13/3/2025). (FOTO: Pemkot Yogyakarta)

TIMES JOGJA –  Peringatan Hari Ulang Tahun  ke-270 Daerah Istimewa Yogyakarta (HUT ke-270 DIY) berlangsung meriah di Stadion Mandala Krida, Kamis (13/3/2025). Mengusung tema “Jogja Tumata Tuwuh Ngrembaka”, peringatan ini menjadi momentum refleksi sekaligus komitmen membangun Yogyakarta yang lebih tertata, berkembang, dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menekankan bahwa Yogyakarta harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui transformasi digital.

“Pertumbuhan tidak boleh hanya dilihat dari angka statistik. Jogja harus menjadi kota yang gesit dalam mengintegrasikan ekonomi kreatif, industri digital, dan inovasi urban sebagai motor penggeraknya,” ujar Sri Sultan HB X.

Menurutnya, DIY harus mengadopsi sistem tata kelola berbasis data (data-driven governance) agar menjadi Smart Region yang transparan, adaptif, dan partisipatif. Selain itu, ia menekankan pentingnya membangun ekosistem sosial yang inklusif dan berkelanjutan.

“Pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang berdaya. Kita harus membuka peluang bagi kewirausahaan dan membangun daya saing yang kuat, baik di tingkat nasional maupun global,” jelas Sri Sultan.

Yogyakarta: Kota Resilient yang Inklusif

Sri Sultan menegaskan bahwa pembangunan di DIY harus tetap mengedepankan nilai inklusivitas dan kebersamaan.

“Yogyakarta harus menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun kota yang tangguh dan berdaya saing, tanpa meninggalkan akar budayanya. Modernitas dan tradisi harus saling menguatkan,” tandas Sri Sultan.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo  mengatakan, tema HUT ke-270 DIY yaitu “Jogja Tumata Tuwuh Ngrembaka” memiliki makna filosofis yang dalam dan menjadi pedoman dalam tata kelola kota. Menurut Hasto, Tumata merepresentasikan kedisiplinan dan keteraturan, yang mencakup aspek kebersihan, kerapihan, dan keindahan kota.

“Kota Yogyakarta harus menjadi tempat yang resik (bersih), tertata, dan nyaman. Namun, untuk mencapainya, diperlukan kedisiplinan dan ketertiban dari seluruh elemen masyarakat,” ujar Hasto saat ditemui usai upacara.

Sementara itu, konsep Tuwuh menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Hasto menegaskan bahwa Yogyakarta memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik, namun yang lebih penting adalah memastikan pertumbuhan tersebut merata.

“Pertumbuhan ekonomi tidak boleh hanya dirasakan segelintir orang. Kita harus memastikan bahwa kemajuan ini membawa kesejahteraan bagi semua,” tegasnya.

Adapun Ngrembaka menggambarkan perkembangan yang tidak hanya berorientasi pada diri sendiri, tetapi juga memberi manfaat bagi banyak orang.

“Seperti pohon yang rindang, kota ini harus mampu melindungi, menyejahterakan, dan memberi manfaat bagi semua warganya,” tambah Hasto.

Dengan konsep Jogja Tumata Tuwuh Ngrembaka, diharapkan DIY dapat terus berkembang menjadi pusat inovasi budaya dan teknologi, menciptakan kesejahteraan bagi seluruh warganya, serta menjadi daerah yang tidak hanya maju, tetapi juga adil dan berkelanjutan. (*)

Pewarta : A Riyadi
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.