TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Lonjakan mobilitas masyarakat pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 diprediksi terjadi di tengah kondisi cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hampir seluruh wilayah Pulau Jawa berpotensi mengalami hujan lebat hingga hujan disertai petir pada akhir Desember 2025 hingga awal Januari 2026.
Kementerian Perhubungan mencatat jumlah pelaku perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru kali ini diperkirakan meningkat 2,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas, pemerintah juga merencanakan pemberian diskon tarif tol selama masa libur akhir tahun.
Menyikapi kondisi tersebut, Pakar Transportasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Ir. Dewanti, MS., mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan saat berkendara, terutama di tengah intensitas hujan yang tinggi.
“Kesehatan fisik pengendara harus benar-benar dijaga sebelum dan selama perjalanan. Kondisi tubuh yang prima sangat berpengaruh terhadap keselamatan di jalan,” kata Dewanti, Rabu (31/12/2025)
Selain kesiapan fisik, Dewanti juga menekankan pentingnya perencanaan perjalanan. Pengendara disarankan memilih rute yang aman dengan mempertimbangkan potensi bencana seperti longsor dan genangan, serta rutin memantau informasi cuaca dan kondisi lalu lintas terkini.
“Kita sedang berada di musim hujan, sehingga risiko bencana hidrometeorologis bisa muncul sewaktu-waktu,” ujarnya.
Menurut Dewanti, pemerintah telah menyiapkan berbagai informasi pendukung, mulai dari peta titik rawan bencana, potensi kemacetan, hingga lokasi rest area yang dapat dimanfaatkan pengguna jalan. Informasi ini dinilai penting untuk membantu masyarakat mengambil keputusan selama perjalanan.
“Informasi harus disampaikan lebih awal, termasuk kesiapan jalan dan rambu lalu lintas, agar perjalanan tetap aman dan lancar,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan para operator transportasi umum untuk memastikan kelayakan kendaraan sebelum beroperasi. Koordinasi antarpenyedia layanan transportasi menjadi kunci dalam menekan risiko kecelakaan lalu lintas selama periode libur panjang.
“Pemeriksaan kendaraan harus dilakukan secara menyeluruh agar tidak terjadi insiden di jalan raya,” tegas Dewanti.
Dengan pengelolaan lalu lintas yang baik serta kolaborasi antara pemerintah, operator transportasi, dan masyarakat, Dewanti optimistis keselamatan berkendara pada libur akhir tahun dapat terus ditingkatkan.
“Keselamatan pengguna jalan harus menjadi prioritas utama, apalagi di tengah cuaca ekstrem. Sinergi semua pihak sangat dibutuhkan,” paparnya. (*)
| Pewarta | : A. Tulung |
| Editor | : Ronny Wicaksono |