https://jogja.times.co.id/
Berita

Viral Tumpukan Sampah di Kotabaru Akhirnya Diangkut DLH Kota Yogyakarta

Selasa, 10 Oktober 2023 - 19:42
Viral Tumpukan Sampah di Kotabaru Akhirnya Diangkut DLH Kota Yogyakarta Suasana tumpukan sampah di Kotabaru, Kota Yogyakarta. (FOTO: Olivia Rianjani/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Tumpukan sampah di depo Kotabaru, Kota Yogyakarta viral di media sosial. Diperkirakam, tumbukan sampah sekitar 50 meter. Tumpukan sampah yang viral tersebut mendapatkan respim Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Yogyakarta.

Seorang petugas Depo, Tutut Prastowo mengatakan, ada banyak warga yang tinggal di luar Kotabaru ikut membuang sampah di tempat tersebut. Ia kerap mempergoki warga dan menegur warga yang membuat sampah tersebut.

“Saya sampai bosan mengingatkan mereka,” terang Tutut, Selasa (10/10/2023).

Tutut mengklaim, pemandangan ini yang paling parah selama dirinya bertugas di wilayah Kotabaru selama 7 tahun terakhir. Bahkan, sejak Agustus lalu tumpukan sampah masih belum terlalu meluber ke jalan dan bisa ditutupi memakai terpal. Padahal, biasanya dalam kondisi normal sampah di depo Kotabaru ini biasanya habis dalam 2-3 kali angkut saja.

tumpukan-sampah-2.jpg

Menurutnya, hal ini imbas pembatasan operasional Tempat Pembuangan Sampah Akhir Piyungan karena kelebihan kapasitas.

Berdasarkan pantauan TIMES Indonesia, Senin (9/10/2023) pagi, tumpukan sampah masih menggunung melebihi dua meter. Bau menyengat muncul muncul dari gunungan sampah yang memanjang hingga puluhan meter dan meluber ke badan jalan bahkan dihinggapi banyak serangga.

“Tumpukan ini sejak 23 Agustus, yang buang sampah bahkan lebih banyak dari luar Kotabaru. Disini hanya buang ke piyungana aja sejak 23 Agustus - 5 Oktober per harinya 100 ton sddangakn per 6 Oktober sampai sekarang 135 ton,” tandas Tutut.

Saat ini, masyarakat Kota Yogyakarta hanya mengandalkan program mengelola sampah organik dengan Mbah Dirjo. Sedangkan untuk sampah anorganiknya para petugas berencana ingin membuat inovasi teknologi kecil-kecilan hampir mirip seperti di nitikan.

“Kalau solusi dari saya pribadi, saya pengin buat alat secara mandiri istilahnya alat penghancur sampah secara mandiri tapi porsinya masih skala kecil hampir mirip di Nitikan. Atau modelnya kayak alatnya dikasih blower gitu,” jelas Tutut.

Menanggapai hal itu, Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko langsung ke lokasi dan menyampaikan kepada awak media jika kondisi sampah di depo sampah Kotabaru pagi tadi baru diangkut 7 truk sampah dengan perkiraan sampah yang diangkut sebanyak 35 ton. Mengingat satu truk berkapasitas 5 ton.

“Sejak tadi malam sudah kita eksekusi sejak jam 9 malam sampai jam 12 malam itu sudah satu unit compactor penuh. Kemudian pagi tadi dengan petugas sebanyak 20 orang sudah diangkut mulai jam 6 sampai sekarang ini, ada 7 truk compactor yang kita kerahkan,” kata Haryoko.

tumpukan-sampah-3.jpg

Haryoko menjelaskan, kapasitas pengangkutan per hari tak mampu mengimbangi volume pembuangan sampah harian di depo Kotabaru. Maksimal sehari cuma 2-3 rit saja. Belum lagi kalau ada event-event besar yang membuat produksi sampah meningkat, sekalipun kontribusinya tidak begitu banyak.

“Walaupun sudah mengerahkan petugas yang cukup banyak, kami tidak yakin sampah dapat terangkut 100 persen, karena memang kondisinya memang sudah banyak. Ditambah TPA Piyungan setiap 3 hari buka 1 hari tutup otomatis kan tambah lagi ya ini merupakan akumulasi seperti itu. Jadi mau tidak mau ya kondisinya tidak bisa tertahan dengan baik,” imbuhnya.

Haryoko juga menyebutkan, jika sampah-sampah yang dinaikkan ke truk tidak langsung dibuang ke TPA Regional Piyungan hari ini karena masih tutup. Rencananya, akan ditahan sampai jadwal pembukaan TPA berikutnya. Akibatnya, terkhusus wilayah Kota Yogyakarta hanya diperbolehkan membuang sampah ke TPA piyungan sebanyak 135 ton per hari. (*)

Pewarta : Olivia Rianjani
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.