TIMES JOGJA, JAKARTA – Gaya hidup seseorang memiliki dampak besar terhadap cara otak berfungsi, bahkan dapat menentukan seberapa baik otak mampu belajar, beradaptasi, dan mempertahankan kesehatan jangka panjang. Namun, ada kebiasaan tertentu yang dapat mempercepat penurunan fungsi kognitif dan meningkatkan risiko gangguan neurodegeneratif.
Dr. Virajrao Kore, Konsultan Geriatri di Ruby Hall Clinic Pune, menjelaskan bahwa meskipun otak adalah organ yang dinamis dan terus berkembang, kesehatannya dapat menurun dengan cepat jika terpapar pola hidup yang buruk. Berikut adalah sepuluh kebiasaan yang paling merusak kesehatan otak:
1. Kurang Tidur
Tidur adalah waktu bagi otak untuk memperbaiki dirinya sendiri dan mengonsolidasikan memori. Kekurangan tidur kronis dapat mengganggu proses ini, menyebabkan gangguan daya ingat, penurunan fungsi kognitif, hingga meningkatkan risiko penyakit seperti Alzheimer.
2. Stres Berkepanjangan
Stres kronis membanjiri otak dengan hormon kortisol, yang dapat merusak daya ingat dan mengecilkan ukuran hipokampus, bagian otak yang berperan dalam pembelajaran dan pengelolaan emosi.
3. Isolasi Sosial
Manusia adalah makhluk sosial. Kurangnya interaksi sosial dapat memicu kesepian, depresi, dan penurunan kognitif. Otak memerlukan stimulasi sosial untuk pertumbuhan dan adaptasi.
4. Merokok
Rokok membatasi aliran darah ke otak, merusak neuron, dan meningkatkan risiko stroke serta demensia. Beralih ke kebiasaan sehat seperti berolahraga atau mengunyah permen karet bebas gula dapat membantu mengurangi dampak buruk ini.
5. Paparan Layar Berlebihan
Menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengganggu siklus tidur, menyebabkan kelelahan mental, dan memicu gaya hidup sedentari, yang semuanya berdampak negatif pada kesehatan otak.
6. Konsumsi Gula Berlebih
Terlalu banyak gula memicu peradangan, mengganggu regulasi insulin, dan melemahkan sinyal di otak, yang pada akhirnya memengaruhi daya ingat dan fungsi kognitif.
7. Kurangnya Aktivitas Fisik
Olahraga meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak, membantu pembentukan koneksi saraf baru. Kurangnya aktivitas fisik justru membatasi proses ini, menghambat kemampuan otak untuk berkembang.
8. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Minum alkohol secara berlebihan dapat merusak sel otak dan mengganggu komunikasi antar-neuron, yang mengakibatkan gangguan memori dan penurunan kognitif jangka panjang.
9. Pola Makan yang Didominasi Makanan Olahan
Makanan olahan yang kaya lemak tidak sehat dan gula memicu obesitas, peradangan, serta menurunkan kesehatan otak secara keseluruhan.
10. Penyalahgunaan Zat
Penggunaan narkoba secara rekreasional dapat menyebabkan kerusakan struktural dan fungsional pada otak, yang berdampak pada kemampuan kognitif dan emosional.
Menjaga Kesehatan Otak: Kunci Hidup Sehat
Dr. Virajrao Kore mengingatkan pentingnya pola hidup seimbang dalam menjaga kesehatan otak. Moderasi adalah kunci utama dalam mengelola konsumsi makanan dan kebiasaan sehari-hari.
Dengan mengenali kebiasaan-kebiasaan buruk ini dan mengambil langkah untuk mengatasinya, setiap individu dapat membantu otak tetap sehat dan optimal sepanjang hidup.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 10 Kebiasaan Gaya Hidup yang Merusak Kesehatan Otak dan Memicu Penurunan Kognitif
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |