TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik seorang Komisi Pemberantasan Korupsi (KP), Novel Baswedan membuat sejumlah seniman di Yogyakarta prihatin. Sebagai wujud keprihatinan, sejumlah seniman muda Yogyakarta membuat video klip lagu berjudul Teror No. 3.
Pemutaran video yang menceritakan tindak brutal terhadap penyidik KPK RI dan kritikan penanganan atas tragedi tersebut disaksikan ratusan pegiat antikorupsi, seniman, dan mahasiswa. Penasihat KPK Budi Santoso pun ikut menyaksikan film yang diputar di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta ini, Kamis (2/5/2019) malam.
Acara nonton bareng video klip dan pementasan musik oleh grup band Roket ini juga mendapat dukungan dari Indonesia Court Monitoring (ICM). Grup musik Yogyakarta lain juga ikut memeriahkan seperti Saintjimmy, Rebellion Rose, dan Fun As Thirty.
“Kami mengapresiasi anak muda Yogyakarta yang peduli terhadap peristiwa yang alami Penyidik KPK Novel Baswedan. Film ini bukti anak muda Indonesia ikut mendukung KPK memerangi korupsi,” kata Budi Santoso.
Direktur ICM Tri Wahyu KH menilai, Polri terkesan kurang serius mengungkap siapa dibalik aksi brutal penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Padahal, sejumlah petunjuk permulaan sudah dikantongi polisi.
“Sudah dua tahun lebih kasus Novel Baswedan, jika polisi tak bisa mengungkap siapa pelaku dan dalang dibalik penyiraman tersebut. Maka, sudah selayaknya dibentuk tim pencari fakta dibawah langsung Presiden untuk mengukap kasus tersebut. Jangan sampai, penyidik KPK kembali mengalami teror serupa,” kata Tri Wahyu KH kepada TIMES Indonesia. (*)
Pewarta | : A Riyadi |
Editor | : Faizal R Arief |