TIMES JOGJA, LUBUK BASUNG – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi yang mengejutkan warga setempat pada Rabu (21/8/2024). Suara dentuman kuat yang disertai getaran membuat banyak warga panik dan berlarian keluar rumah, mengingatkan mereka akan dampak letusan sebelumnya yang memicu banjir lahar dingin.
Rizal Sutan Mangkuto, seorang warga dari Jorong Cangkiang, Nagari Batu Taba, Kabupaten Agam, menjelaskan bahwa letusan tersebut terjadi tiba-tiba dengan suara yang sangat keras, meskipun tinggi letusan tidak terlihat karena tertutup awan. "Banyak warga kaget langsung menghadap ke Gunung Marapi. Tapi tinggi letusan tidak terlihat karena tertutup awan," ujarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengonfirmasi bahwa erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 30 mm dan berlangsung selama 48 detik. Meskipun kolom abu tidak terlihat, PVMBG tetap mengingatkan masyarakat, termasuk wisatawan dan pendaki, untuk tidak mendekati area dalam radius 3 kilometer dari pusat aktivitas gunung, khususnya di sekitar Kawah Verbeek.
PVMBG juga mengeluarkan peringatan bagi penduduk yang tinggal di sekitar lembah dan aliran sungai yang berhulu di puncak gunung untuk waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan. Sebagai langkah pencegahan, masyarakat dianjurkan menggunakan masker untuk melindungi pernapasan dari abu vulkanik, serta mengamankan sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari akumulasi abu yang bisa menyebabkan keruntuhan.
Meskipun status waspada masih berlaku, masyarakat diminta untuk tetap tenang, namun selalu waspada dan mengikuti instruksi dari otoritas terkait guna menjaga keselamatan bersama. Erupsi terakhir Gunung Marapi sebelumnya tercatat terjadi pada 29 Juli 2024.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gunung Marapi di Sumbar Erupsi Lagi, PVMBG Imbau Kewaspadaan Tinggi
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |