TIMES JOGJA, JAKARTA – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan penerbangan. Akibat sebaran awan panas yang masih berbahaya, sejumlah bandara di wilayah tersebut belum direkomendasikan untuk kembali beroperasi.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, mengungkapkan bahwa sejak dini hari hingga siang, Jumat (7/11), telah terjadi empat kali erupsi susulan dengan total durasi mencapai 1.770 detik.
Laporan dari tim vulkanologi di Flores Timur menunjukkan tinggi kolom abu vulkanik bervariasi antara satu hingga lebih dari lima kilometer di atas puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki.
"Arah sebaran abu yang tebal bergerak ke utara hingga barat laut. Akibatnya, sejumlah bandara seperti Maumere, Ende, hingga Kupang terpaksa ditutup kembali," jelas Wafid.
Menurut tim vulkanologi, penerbangan di wilayah NTT kemungkinan akan terganggu dalam jangka waktu lama, mengingat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki telah melampaui ambang normal.
Wafid menambahkan, pola aktivitas gunung api menunjukkan perubahan signifikan. "Sejak Januari hingga Oktober, kami mencatat pergeseran dari aktivitas strombolian ke eksplosif. Ditambah lagi, tremor kegempaan terus terjadi hingga saat ini," ujarnya.
Badan Geologi terus memantau perkembangan situasi dan akan memberikan rekomendasi lanjutan kepada masyarakat berdasarkan analisis lebih mendalam. "Untuk sementara, ini yang bisa kami sampaikan," kata Wafid. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |