https://jogja.times.co.id/
Berita

AS Pasang Badan untuk Israel Hadapi Serangan Iran

Selasa, 20 Agustus 2024 - 17:22
AS Pasang Badan untuk Israel Hadapi Serangan Iran Warga Israel menuntut pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza di Tel Aviv, Israel, 19 Agustus 2024. (FOTO: Al Jazeera/AFP)

TIMES JOGJA, JAKARTA – Amerika Serikat telah "pasang badan" untuk membentengi Israel dari serangan Iran.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan, Senin (19/8/2024) kemarin bahwa ada kekhawatiran yang mendalam tentang kemungkinan serangan dari Iran dan dari Hizbullah.

Ia mencatat, Amerika Serikat telah mengerahkan pasukan untuk mencegah serangan itu dan membantu pertahanan Israel.

"Kami berupaya memastikan tidak ada eskalasi, tidak ada provokasi, tidak ada tindakan yang bisa menjauhkan kita dari kesepakatan gencatan senjata ini," kata Blinken kepada wartawan.

"Atau, meningkatkan konflik ke tempat lain dan dengan intensitas yang lebih besar," tambahnya.

Iran Pastikan "Menghukum" Israel

Sementara itu dilansir media Iran, IRNA, Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Ali Fadavi mengatakan, negaranya pasti akan menghukum rezim Israel pada waktu dan tempat yang tepat atas pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh di tanah Iran di Teheran.

Pejabat senior militer itu menyampaikan komentar tersebut pada hari Senin di provinsi barat daya Khuzestan, tempat ia mengunjungi perbatasan Shalamcheh dengan Irak. Ia berbicara dengan wartawan di sela-sela kunjungannya.

"Rezim Zionis palsu dan pembunuh anak-anak melanjutkan kebodohannya dan membunuh Haniyeh di tanah Iran, dan kami akan memberikan tanggapan yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat," tegas Fadavi.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh tewas oleh serangan Israel di Teheran, Iran pada 31 Juli, sehari setelah ia menghadiri pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.

Ismail Haniyeh dan ajudannya tewas dalam serangan Israel terhadap tempat tinggalnya.

Malaysia Kecam AS

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga mengecam kebijakan AS dan beberapa negara Barat lainnya sebagai alasan kejahatan Israel yang tak henti-hentinya terhadap rakyat Gaza.

Dalam percakapan telepon hari Senin, Masoud Pezeshkian dan Anwar Ibrahim membahas situasi di Jalur Gaza, di mana lebih dari 40.000 warga Palestina telah meninggal dunia oleh serangan Israel sejak Oktober 2023.

Kedua kepala negara menyesalkan kebijakan dan tindakan yang diambil oleh AS dan sejumlah negara Barat lainnya terkait krisis Gaza.

Mereka juga menegaskan bahwa dukungan media dan senjata Barat terhadap rezim Zionis tidak sesuai dengan jargon mereka yang menganjurkan hak asasi manusia dan mendorong gencatan senjata di Gaza.

Sebaliknya mereka justru membuat kebijakan yang  mendorong Israel untuk terus menerus melakukan pembunuhan terhadap rakyat Gaza yang tak berdaya.

Pezeshkian dan Ibrahim menekankan perlunya persatuan dan tindakan bersama dari negara-negara Muslim untuk melawan kekejaman Israel dan menghentikan kejahatan genosida serta pembantaian rakyat Palestina di Gaza.

Kedua pejabat juga sepakat bahwa pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Islam akan terbukti efektif dalam hal ini.

Setidaknya 40.139 orang telah meninggal dunia dan 92.743 orang lainnya  terluka dalam perang Israel di Gaza.

Tetapi Amerika Serikat telah "pasang badan" untuk membentengi Israel meski rezim Zionis ini dimusuhi banyak negara bahkan dari niatan serangan Iran sekalipun. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.