TIMES JOGJA, BANTUL – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda Kabupaten Bantul masih memberikan dampak serius bagi para peternak. Hingga 2 Februari 2025, tercatat sebanyak 70 ekor sapi mati akibat terjangkit PMK, yang telah menyerang 15 kapanewon dan 37 kalurahan di wilayah ini.
Berdasarkan data dari ISIKHNAS, periode sejak 1 Desember 2024 hingga 2 Februari 2025, sebanyak 456 ekor ternak dinyatakan sakit, dengan rincian 70 ekor mati, 6 ekor harus dipotong paksa, dan 68 ekor berhasil sembuh.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul,Novriyeni,sebagai upaya pencegahan, program vaksinasi PMK terus digencarkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul.
"Hingga 29 Januari 2025, realisasi vaksinasi mencapai 93,5% dari target alokasi vaksin untuk bulan Januari, dengan total 3.038 ekor ternak yang telah divaksin," ungkapnya, Selasa (4/2/2025).
Sebanyak 3.250 dosis vaksin PMK telah didistribusikan ke 10 Puskeswan di Bantul, dengan masing-masing menerima 325 dosis. Vaksin tersebut telah diberikan kepada 2.023 ekor sapi, 251 ekor kambing, 764 ekor domba, dan 5 ekor kerbau.
Ia menegaskan pentingnya vaksinasi sebagai langkah utama dalam pencegahan penyebaran PMK.
"Kami terus mendorong peternak untuk mengikuti program vaksinasi dan menjaga kebersihan kandang. Dengan kolaborasi semua pihak, kami berharap wabah ini bisa segera diatasi," ujarnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wabah PMK Serang 15 Kapanewon di Bantul, Vaksinasi Capai 93,5%
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Deasy Mayasari |