TIMES JOGJA, BANTUL – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul berkomitmen memperkuat kemitraan lintas sektor guna mewujudkan demokrasi substansial sebagai bagian dari upaya menuju Indonesia Emas. Hal tersebut disampaikan Ketua Bawaslu Bantul, Didik Joko Nugroho, sebagai tindak lanjut Rencana Strategis (Renstra) Bawaslu 2025–2029.

Didik menjelaskan, dalam Renstra tersebut Bawaslu mengusung visi Kolaborasi Memperkokoh Demokrasi Substansial melalui Pengawasan Pemilu yang Berintegritas dalam rangka Mewujudkan Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas.

Berpijak pada visi itu, Bawaslu Bantul menitikberatkan penguatan kolaborasi dengan berbagai pihak sebagai kunci memperkokoh demokrasi substansial.

Kemitraan yang dibangun melibatkan organisasi perangkat daerah, antara lain Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan. 

Selain itu, Bawaslu Bantul juga menggandeng organisasi kemasyarakatan seperti Karang Taruna dan TP PKK, termasuk penggerak Desa Anti Politik Uang.

"Untuk 2026, Kami  fokuskan kemitraan pada penguatan literasi politik dan demokrasi, peningkatan pengawasan partisipatif, penguatan gerakan anti politik uang, serta peningkatan kapasitas pengawas pemilu," ujar dia, Rabu (17/12/2025).

Sementara itu, Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Hakimul Ikhwan, menilai kemitraan menjadi strategi penting untuk memperluas cakupan pengawasan, memperkuat literasi kepemiluan, serta meningkatkan deteksi pelanggaran. Menurutnya, kemitraan perlu dirancang dengan target jangka pendek, menengah, dan panjang.

“Dalam jangka pendek, perlu penyusunan SOP kemitraan dan pemetaan aktor lokal. Jangka menengah diarahkan pada pelatihan organisasi masyarakat sipil dan pengembangan jaringan relawan hingga tingkat kecamatan. Sementara jangka panjangnya adalah integrasi sistem pelaporan digital dan publikasi hasil kemitraan,” ujarnya. 

Hakimul menegaskan, kemitraan merupakan pilar penting pengawasan demokrasi sekaligus penguat legitimasi.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul, Dian Mutiara Sri Rahmawati, menyatakan dukungan penuh terhadap penguatan kemitraan dengan Bawaslu Bantul pada 2026. 

Dukungan tersebut diwujudkan melalui penguatan literasi demokrasi lewat Bawaslu Corner, program literasi kewarganegaraan yang menyasar masyarakat desa, serta dukungan pengelolaan kearsipan hasil pengawasan pemilu dan pilkada di Kabupaten Bantul.