TIMES JOGJA, CIANJUR – Bagi Kintan Berlina Nursyakinah, atau akrab disapa Kintan, setiap kesempatan adalah ruang untuk belajar dan berkembang. Perempuan 20 tahun asal Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur ini kini menempuh pendidikan di semester lima Fakultas Hukum Universitas Suryakancana (UNSUR).
Di sela kesibukan kuliah, Kintan menyalurkan minatnya pada dunia menyanyi, menari, dan melukis. Ia juga aktif di media sosial dengan akun Instagram @alittle_tan, Facebook Kintan Berlina, dan TikTok @tannn.keybee.
Kintan dikenal sebagai sosok yang percaya diri dan berjiwa sosial. Saat banyak orang menyarankan dirinya untuk terjun ke dunia modeling, ia menemukan passion baru yang kemudian membawanya menjadi Mojang Gandes Kabupaten Cianjur 2025.
“Saya melihat ajang Moka bukan sekadar tentang penampilan, tetapi wadah untuk belajar, mengenal budaya, dan berkontribusi untuk daerah,” tuturnya dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, pada Minggu (12/10/2025).
Deretan Prestasi dan Pengalaman Inspiratif
Sejak remaja, Kintan aktif dalam berbagai kegiatan yang membentuk karakter dan kepemimpinannya. Ia menorehkan banyak pencapaian, di antaranya aktif di Pramuka hingga meraih tingkat Garuda Penggalang, serta memperoleh sabuk hitam karate dari Bandung Karate Club.
Di dunia seni, ia kerap menjuarai fashion show internal sekolah semasa SMP dan SMA, serta menyabet Juara 2 Danton Terbaik di ajang Pesta Aksi Siaga dan Penggalang (PASGALANG 7) yang digelar SMAN 1 Sukaresmi.
Momen Kintan Berlina bersama Om dan Tante tercinta di acara grand final Mojang Jajaka Cianjur 2025. (FOTO: Kintan for TIMES Indonesia)
Di lingkungan kampus misalnya, Kintan berperan aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Seni dan Budaya bahkan bergabung di BEM Fakultas Hukum Universitas Suryakancana Cianjur pada periode 2024-2025 lalu.
Lebih lanjut dirinya juga pernah menjadi juri fashion show bertema “Back to School” yang diadakan oleh Ramayana City Plaza Cipanas, serta dikenal sebagai muse dan model make up & fashion di Cianjur.
Advokasi untuk Perempuan Mandiri Berdaya Saing
Sebagai mahasiswi hukum sekaligus freelancer di dunia modeling, Kintan membawa gagasan advokasi bertema pemberdayaan perempuan dan literasi hukum digital.
Ia menegaskan bahwa perempuan high-value harus mandiri, berdaya saing, serta memahami dasar hukum dan teknologi agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
“Generasi muda perlu sadar hukum dan melek digital. Kemandirian itu bukan hanya tentang ekonomi, tapi juga tentang karakter dan pengetahuan,” ujarnya tegas.
Melalui platform Mojang Jajaka, lebih jauh dia berkomitmen dan berupaya sekuat tenaga untuk menggabungkan modernisasi dengan budaya lokal Cianjur, agar keduanya saling menguatkan tanpa kehilangan ruh identitas.
Dukungan dan Harapan untuk Generasi Muda
Perjalanan Kintan tidak lepas dari dukungan kuat keluarga, terutama ibu dan kakaknya, juga sahabat serta rekan-rekan MUA Cianjur yang selalu menyemangatinya. Ia merasa bersyukur bisa mewakili daerahnya di ajang bergengsi tersebut.
Ke depan, Kintan berharap generasi muda menjadi pelopor dalam melestarikan dan memajukan budaya daerah.
“Bangga saja tidak cukup. Kita harus ikut berperan aktif menjaga dan memperkenalkan budaya, tradisi, serta pariwisata Cianjur ke dunia,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Visi Mojang Cianjur, Kintan Berlina Gaungkan Perempuan High-Value dan Melek Digital
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Ronny Wicaksono |