TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Even konser musik tahunan berskala international Ngayogjazz kembali hadir di Yogyakarta pada November 2024 ini.
Ngayogjazz 2024 mengusung tagline, Ngejazz Tanpa Ngasorake, yang diambil dari falsafah Jawa “Menang Tanpa Ngasorake” yang artinya “dapat mencapai sesuatu dengan cara yang baik, dan tidak merendahkan orang lain".
Melalui tagline “NgeJazz Tanpa Ngasoraké”, Ngayogjazz mengajak semua yang hadir untuk merayakan kegembiraan tanpa harus menjatuhkan, melainkan menyatu dengan semangat saling menghargai tanpa merendahkan sesama. Saling bersinergi.
Ngayogjazz 2024 akan diselenggarakan pada Sabtu, 16 November 2024 mulai pukul 13.00 WIB di Padukuhan Kalimundu, Kalurahan Gadingharjo, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dusun Kalimundu, Desa Gadingharjo, yang berada di pesisir Selatan Yogyakarta ini dikenal sebagai Desa dengan suasana yang asri.
Warganya memiliki kesadaran dalam merawat lingkungan dengan cara mengelola sampah desa secara mandiri juga guyub rukun bergotong royong membuat kebun tanaman obat keluarga.
“Ngayogjazz itu kalau berjodoh dengan desa yang menjadi lokasi Ngayogjazz, seperti pulung. Datangnya dari mana kita gak tahu,”ujar salah satu board Ngayogjazz, Hattakawa, pada acara temu media di Citywalk-Mataram City, Kamis, 14/11/2024.
Lebih lanjut Hattakawa mengatakan, Ngayogjazz memilih Dusun Kalimundu yang jelas dimulai dari berinteraksi dengan lokasinya, berinteraksi dengan warganya.
"Dari dua itu gak tahu mana yang duluan tetapi lokasi terpilih syaratnya harus terpenuhi karena kita membutuhkan ruang. Ruang publik yang bisa mengumpulkan banyak orang. Karena di pedesaan potensi ruangnya masih sangat bagus, sangat luas. Berbeda dengan di perkotaan yang untuk bernafas saja sulit," ujarnya.
Hattakawa menambahkan, jadi secara ruang mesti tercukupi untuk sekian titik panggung. Karena ada juga kegiatan-kegiatan non panggung. Bukan panggung pertunjukan tapi reriungan komunitas.
"Ada area untuk berkumpul komunitas. Karena ada komunitas jazz dari seluruh Nusantara yang harus diberi ruang tersendiri untuk mereka berkumpul dan berinteraksi.
Ada juga berbagai macam komunitas di luar komunitas jazz, lanjut Hattakawa, mulai dari komunitas otomotif, komunitas layang layang, dan komunitas seni yang lain. Itu satu area jadi tempat berkumpul.
Jadi even Ngayogjazz itu sebenarnya tidak hanya tentang pertunjukan panggung. Karena di dalam Ngayogjazz juga ada workshop-workshop yang dibawa oleh para komunitas tersebut, misalnya workshop fotografi dan video untuk membuat konten medsos bagi UMKM di desa tersebut.
Ada juga workshop dolanan musik untuk anak anak setempat. “Di Dusun Kalimundu, Sanden, kami mendapatkan ruang yang sangat cukup dan ruang hati warganya yang sangat lapang melebihi lokasinya,” ujar Hattakawa.
Spirit Komunitas dalam Ngayogjazz
Dalam Ngayogjazz 2024 kali ini, sinergi antara sebuah festival musik dan kearifan lokal diharapkan bakal menciptakan sebuah keharmonisan.
Karena kehidupan yang selaras antara manusia, budaya, dan alam bagaikan sebuah komposisi indah dalam musik jazz. Keharmonisan itu yang setiap tahun ingin dijaga oleh Ngayogjazz di setiap kegiatannya.
Sejak pertama diadakan, Ngayogjazz selalu berharap agar acara ini bisa menjadi wadah dan dukungan bagi talenta-talenta jazz muda dengan memberi panggung bagi musisi dan komunitas jazz.
Agenda yang selalu ada di setiap perhelatan Ngayogjazz adalah silaturahmi, jamming session serta pertukaran ilmu dan pengalaman dalam workshop antarmusisi bertajuk Reriungan.
Momen ini menjadi wadah untuk persemaian “bibit” musisi jazz, sehingga jazz akan selalu lestari dengan musisi-musisi berkualitas. Karena bagi Ngayogjazz, Jazz bukan semata musik jazz.
Di tempat yang sama, Aji Wartono, yang juga merupakan Board Ngayogjazz, mengatakan; “Jazz adalah musik yang sangat terbuka, musik yang sangat welcome untuk berkolaborasi, serta musik yang memang berasal dari masyarakat.
Spirit spirit itulah yang diambil oleh Ngayogjazz. Jadi, spirit-spirit egaliter dan spirit keterbukaan, dan berkolaborasi, serta spirit untuk selalu bergaul dengan yang lainnya; musik lain, kesenian lain dan sebagainya itulah yang kemudian menjadi spirit Ngayogjazz.
"Jadi Jazz menurut Ngayogjazz adalah musik yang sangat terbuka,” ujar Aji Wartono.
Lebih lanjut Aji Wartono menjelaskan, mengapa Ngayogjazz dibuat jadi sangat terbuka. Menurutnya, karena di Ngayogjazz itu tidak hanya melulu ada musik jazz tapi juga ada musik musik lain dan kesenian kesenian lain, yang kemudian bisa bergabung.
"Dan masyarakat tentunya bisa menikmati. Bahkan masyarakat bisa bergabung juga. Jadi ini sebetulnya yang kita ambil spiritnya, bukan secara teorical atau apapun tapi spirit spirit seperti inilah,” pungkas Aji Wartono.
Sinergi PFI Jogja Dengan Ngayogazz 2024
Selain menjadi tempat berkumpulnya komunitas jazz seluruh Nusantara, juga ada beberapa Komunitas yang bersinergi untuk menambah hangatnya suasana Ngayogjazz 2024.
Guyub Jogja adalah sebuah ruang interaksi antarkomunitas yang terdiri dari beberapa komunitas kreatif mulai dari komunitas kopi, sepeda onthel, layang-layang, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Jogja, komunitas otomotif, hingga kendaraan listrik.
Akan ada banyak aktivitas yang digelar Guyub Jogja di Ngayogjazz 2024. PFI Jogja akan mengadakan pameran foto tentang perjalanan Ngayogjazz mulai dari 2007 hingga 2023, juga mengadakan workshop fotografi dan video untuk pelaku UMKM di Dusun Kalimundu, Desa Gadingharjo, Sanden.
Selain itu ada juga lomba foto Instagram on the spot, yang juaranya akan diumumkan di salah satu panggung Ngayogjazz pada pukul 22.00 wib tanggal 16/11/2024 di lokasi acara.
Sinergi PFI Jogja dengan Ngayogjazz 2024 dalam program-program yang diselenggarakan bagi warga Dusun Kalimundu dimulai dengan workshop fotografi dan video untuk konten medsos dan platform digital bagi pelaku UMKM pada 15 November 2024.
Sedangkan lomba foto on the spot akan berlangsung pada saat gelaran Ngayogjazz pada 16 November 2024. Sementara pameran foto-foto Ngayogjazz akan berada di area komunitas Guyub Jogja.
Untuk keberlangsungan program-program bagi terselenggaranya program sinergitas PFI Jogja dan Ngayogjazz kali ini, PFI Jogja mendapat dukungan dari My Pertamina, Doss Jogja, dan Fuji Film, baik itu untuk hadiah lomba foto, pameran foto, maupun penyelenggaraan workshop foto dan video bagi pelaku UMKM di Desa Gadingharjo, Sanden.
Sinergi antarkomunitas dalam even Ngayogjazz 2024 kali ini diharapkan bisa lebih bermanfaat bagi warga Dusun Kalimundu utamanya pelaku UMKM, juga agar even Ngayogjazz menjadi lebih meriah dirasakan oleh penikmat musik, pengunjung yang hobi fotografi, juga masyarakat luas yang hadir pada Ngayogjazz 2024.
Sinergi Warga Kalimundu dalam Ngayogjazz 2024
Selain kegiatan bermusik, kesenian tradisional dan Pasar Jazz adalah bentuk keterlibatan dan partisipasi warga masyarakat setempat sebagai tuan rumah penyelenggaraan Ngayogjazz.
Pasar Jazz adalah salah satu bentuk dukungan Ngayogjazz untuk UMKM di mana akan ada banyak stand yang menampilkan beragam produk kerajinan dan kuliner potensi Dusun Kalimundu.
Bicara tentang kualitas, selain komunitas-komunitas jazz se-Nusantara akan ada juga penampil-penampil berkualitas lainnya yang siap meramaikan Ngayogjazz 2024 seperti Nationaal Jeugd Jazz Orkest (NJJO) feat. Paju Telu, Sketsa Bunyi KuaEtnika, Ten2Five, Discus, Farah Di dan Sedya Rahayu, serta ShimSham.
Tidak ketinggalan akan ada Josias Adriaan Quartet feat Ingga Adriaan, MLDJazzProject x Suara Kayu, Lantun Orchestra, Jazz Traveler, Neo Trio, dan Frau yang pasti menambah asupan kegembiraan.
Para penampil itu akan menyajikan pertunjukan terbaiknya di empat panggung yang telah disediakan oleh Ngayogjazz 2024, seperti Panggung Njunjung, Panggung Nyunggi, Panggung Mikul, dan Panggung Munji, serta sebuah panggung khusus untuk komunitas komunitas yang tergabung dalam komunitas Guyub Jogja. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ngayogjazz 2024 Siap Ramaikan Yogyakarta, Spirit Ngejazz Tanpa 'Ngasorake'
Pewarta | : Eko Susanto |
Editor | : Ronny Wicaksono |