https://jogja.times.co.id/
Ekonomi

Manfaatkan Tanah Kas Desa dan Danais, Warga Sleman Sukses Budidaya Melon

Jumat, 21 Februari 2025 - 22:45
Manfaatkan Tanah Kas Desa dan Danais, Warga Sleman Sukses Budidaya Melon Mas Marrel saat mengunjungi perkebunan melon yang dikelola oleh Kelompok Tani Sari Manggala.

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Kepala Bebadan Pangreksa Loka, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo, mengunjungi perkebunan melon yang dikelola oleh Kelompok Tani Sari Manggala di Padukuhan Soka Binangun, Kalurahan Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Sleman, Jumat (21/2/2024). Dalam kunjungan tersebut, Mas Marrel turut didampingi oleh Penghageng II Kawedanan Panitikismo, Kanjeng Suryo Satrianto.

Mas Marrel yang juga merupakan cucu Sri Sultan Hamengkubuwono X mengungkapkan kekagumannya terhadap hasil panen melon di perkebunan tersebut.

“Rasanya manis sekali, enak. Tidak kalah dengan melon dari Jepang,” ujarnya setelah mencicipi langsung hasil panen petani.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas pemanfaatan tanah kas desa yang dikelola secara produktif oleh para petani dengan dukungan Dana Keistimewaan (Danais).

“Saya sangat senang dan bangga. Tanah kas desa ini bisa digunakan untuk hal yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam bidang perkebunan. Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain di DIY agar lebih kreatif dalam mengelola tanah kas desa untuk mendukung ketahanan pangan,” tutur Mas Marrel.

Merdiko Farm: Mengembangkan Hortikultura dengan Danais

Ketua Kelompok Tani Sari Manggala, Badriyanto, menjelaskan bahwa perkebunan hortikultura yang diberi nama Merdiko Farm ini mulai dikembangkan sejak awal 2024. Saat ini, mereka telah memasuki panen kedua dari dua greenhouse yang masing-masing berukuran 300 meter persegi.

“Dua greenhouse ini dikelola oleh 18 warga setempat yang masuk dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Kami memilih menanam melon karena harganya cenderung stabil. Di greenhouse, melon dijual Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram,” jelasnya.

Terdapat tiga jenis melon yang dibudidayakan, yaitu Sweet Humy, Kinanti, dan Lavender. Dengan masa panen sekitar 70 hari, sekali panen perkebunan ini mampu menghasilkan lebih dari satu ton melon, yang jika dijual dalam jumlah besar bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp 20 juta.

“Modal awal dari Dana Keistimewaan sebesar Rp 588 juta, dengan Rp 400 juta di antaranya digunakan untuk membangun dua greenhouse. Sisanya, Rp 188 juta, dimanfaatkan untuk menanam tanaman hortikultura lain di lahan konvensional,” tambah Badriyanto.

Menurut Badriyanto, program ini telah memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani. “Kemarin saat pembagian hasil, ada anggota yang bisa mendapatkan hingga Rp 5 juta per bulan. Ini sangat membantu, apalagi kami tidak perlu mengeluarkan modal karena hanya menyumbangkan tenaga, waktu, dan pikira," pungkasnya. 

Selain dijual ke tengkulak, melon dari Merdiko Farm juga dipasarkan langsung kepada masyarakat melalui program eduwisata. Pengunjung bisa datang langsung ke kebun untuk memetik melon dengan harga Rp 30 ribu per kilogram.

“Kemarin sudah ada kunjungan dari sekolah, sekitar 100 anak beserta wali muridnya datang untuk belajar dan memetik melon. Kalau ke depan kita bisa lebih banyak bekerja sama dengan sekolah-sekolah lain, hasil panen bisa langsung habis di kebun tanpa harus dijual keluar,” ungkapnya.

Badriyanto berharap ke depannya mereka bisa menambah jumlah greenhouse untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. 

“Harapannya kami bisa mengembangkan lebih banyak greenhouse agar produksi meningkat dan manfaatnya lebih besar bagi masyarakat," imbuhnya. 

Kunjungan Mas Marrel diakhiri dengan dialog bersama para petani dan perangkat kalurahan setempat, membahas potensi pengembangan lebih lanjut untuk memaksimalkan pemanfaatan tanah kas desa dalam mendukung ketahanan pangan di DIY, yang selaras dengan arahan dari pemerintah pusat. (*)

Pewarta : Rahadian Bagus Priambodo
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.