https://jogja.times.co.id/
Ekonomi

TPID Sleman Matangkan Strategi Persiapan Ketersedian Pangan Jelang Idul Fitri 2025

Rabu, 05 Maret 2025 - 18:06
TPID Sleman Matangkan Strategi Persiapan Ketersedian Pangan Jelang Idul Fitri 2025 Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa ketika membuka acara HLM didampingi Tim TPID Sleman. (Foto: A.Tulung/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa membuka rapat High Level Meeting atau HLM Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Rabu, (5/3/2025) di ruang Ruang Sembada Setda Pemkab Sleman. Acara digelar dalam rangka persiapan ketersediaan pangan menjelang hari raya Idul Fitri 2025.

HLM TPID dihadiri oleh seluruh anggota TPID Kabupaten Sleman, Perwakilan Bank Indonesia DIY, Bulog serta Pimpinan instansi vertikal dilingkungan Pemkab Sleman.

Kegiatan HLM ini dilakukan sebagai bentuk sinergi antara TPID dengan mitra strategis dalam mengendalikan inflasi daerah khususnya komoditas bahan pangan menjelang hari Raya Idul fitri.

Dalam arahannya, Wakil Bupati Sleman mengatakan menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H, perlu adanya antisipasi terhadap kenaikan pada beberapa komoditas pangan. Menurutnya hal ini merupakan kewajiban pemerintah dan stakeholder terkait untuk memantau dan menjaga barang agar tersedia dan dapat dimanfaatkan atau dibeli oleh masyarakat.

“Untuk itu diperlukan sejumlah langkah-langkah konkret yang strategis guna mengatasi kestabilan pasokan dan harga, diantaranya melakukan pemantauan secara kontinyu terkait ketersediaan bahan-bahan pokok yang beredar di masyarakat untuk memastikan kecukupan dan keterjangkauan harga.

“Jika kenaikan harga dirasa sudah tidak wajar, maka perlu menjadi perhatian TPID Kabupaten Sleman,” kata Danang Maharsa

Selanjutnya, ketersediaan gas LPG 3 kg, masih menjadi permasalahan di masyarakat. Salah satunya penyebabnya karena LPG 3 kg di jual di luar daerah. Sebelumnya pihaknya melakukan pemantauan Gas 3 Kg beberapa wilayah terdapat antrian banyak, karena barangnya tidak ada.

Namun ketersediaan bahan pokok masih relatif stabil, dan aman. Ia meminta TPID untuk menjaga agar tetap stabil sampai dengan pasca perayaan Idul Fitri.

Untuk mengatasi kelangkaan kebutuhan pokok, lanjut Danang, TPID Kabupaten Sleman akan menngelar pasar murah di 36 titik kelurahan. Pasar murah bertujuan agar pemerintah lebih dekat kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dengan pemberian reduksi biaya distribusi.

Sementara itu, Asisten perekonomian dan pembangunan, Haris Martapa, SE MT memaparkan terkait persiapan menjelang hari raya idul fitri. Pihaknya telah mempersiapkan beberapa strategi utama guna menjaga ketersediaan dan distribusi pangan, yakni dikenal dengan 5K.

Pertama, keterjangkauan harga, pada saat ini ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, namun secara umum memamang harga bahan komoditas itu masih sesuai harga eceren tertinggi (HET)

Kedua, ketersediaan stok atau pasokan, di Sleman tercatat masih cukup dan beberapa lebih dari cukup, dan di perkirakan sampai hari raya idul fitri.

Ketiga, kelancaran distribusi, Sleman termasuk daerah yang untuk pelaksanaan distribusi bahan pangan tidak mengalami kesulitan. Jadi tidak ada permasalahan berkait kelancaran distribusi.

Keempat, komunikasi efektif merupakan upaya untuk menjalin komunikasi dan berkoordinasi secara efektif sehingga informasi-informasi sampai kepada masyarakat. Termasuk terkait kebijakan-kebijakan yang di pemerintah, baik yang di kabupaten, provinsi maupun pusat serta kelima yaitu kesejahteraan masyarakat.

“Dengan adanya kegiatan ini kita bisa mempersiapkan masyarakat agar tidak menjadi disparitas harga-harga bahan pangan yang terlalu tinggi,” papar Haris. (*)

Pewarta : A. Tulung
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.