Berita

Balon yang Terbang di Atas Udara AS Diakui sebagai Milik China

Sabtu, 04 Februari 2023 - 12:00
China Akui Balon Udara yang Terbang di Atas Udara AS adalah Miliknya Departemen Luar Negeri AS menyebutkan Antony Blinken sedang melakukan pembicaraan telpon dengan Menlu China, Wang Yi untuk mengatasi situasi tersebut. (FOTO: Al Jazeera)

TIMES JOGJA, JAKARTAChina akhirnya mengakui bahwa balon udara yang melintas di atas wilayah udara Amerika Serikat itu adalah miliknya untuk penelitian meteorologi yang menyimpang dari rutenya katena cuaca buruk.

Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China, Jumat (3/2/2023) malam menyebutkan bahwa pihaknya menyesali insiden tersebut dan akan terus menjaga komunikasi dengan Amerika Serikat untuk menangani situasi tak terduga dengan baik.

"Pesawat itu berasal dari China dan bersifat sipil, digunakan untuk meteorologi dan penelitian ilmiah lainnya. Karena pengaruh angin barat dan kemampuan kontrolnya yang terbatas, pesawat itu menyimpang dari jalur yang dimaksudkan," katanya.

"China juga menyayangkan pesawat itu tersesat ke Amerika Serikat secara tidak sengaja karena force majeure. China akan terus menjaga komunikasi dengan pihak AS untuk menangani kecelakaan ini dengan baik," kata mereka.

Pejabat departemen luar negeri AS juga mengatakan,  sementara ini AS mengakui klaim China tentang tujuan balon itu, tetapi AS tetap berpegang pada penilaian bahwa balon itu digunakan untuk pengintaian.

Dilansir BBC, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken akhirnya juga  menunda jadwal kunjungannya ke China setelah balon yang dinilai sebagai mata-mata China itu terbang melintasi AS.

Semula Antony Blinken dijadwalkan mengunjungi China pada tanggal 5 dan 6 Februari.

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan kondisi saat ini tidak tepat untuk pertemuan tingkat tinggi pertama AS-China di sana setelah bertahun-tahun lamanya.

Pejabat itu menyatakan permintaan maaf China telah dicatat, tetapi menggambarkan balon itu sebagai pelanggaran yang jelas terhadap kedaulatan dan hukum internasional. Insiden itu justru terjadi di tengah ketegangan antara AS dan China

Diplomat top Amerika, Antony Blinken semula dijadwalkan mengunjungi China pada 5 Februari untuk mengadakan pembicaraan tentang berbagai masalah, termasuk keamanan, Taiwan, dan Covid-19.

Tapi sebuah kekhawatiran muncul ketika hari Kamis ketika pejabat pertahanan AS mengumumkan bahwa mereka sedang memergoki balon pengintai itu di atas Amerika Serikat.

Mata-mata tingkat tinggi 

Insiden tersebut semakin mempertegas ketegangan yang sedianya akan menjadi agenda   kunjungan AS tersebut, dan penyesalan China tidak cukup untuk menghilangkan sikap pemerintah AS bahwa balon itu adalah mata-mata.

Seorang pejabat senior departemen luar negeri mengatakan bahwa balon itu akan "mempersempit agenda" setiap pertemuan dengan pejabat China "dengan cara yang tidak membantu dan tidak konstruktif".

Pentagon mengatakan balon udara yang melakukan perjalanan di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial itu tidak mendatangkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat. Namun keberadaannya memicu kemarahan.

Mantan Presiden AS Donald Trump termasuk di antara mereka yang menyerukan agar militer AS menembak jatuh balon itu. Tetapi Washington berencana untuk mempertahankan "jalur komunikasi terbuka" tentang insiden tersebut.

Pejabat Departemen Luar Negeri itu menambahkan telah memberi tahu sekutu dekat AS tentang pelanggaran wilayah udara AS.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Urusan Global Kanada - kementerian luar negeri negara itu  mengatakan,  pihaknya telah memanggil duta besar China atas insiden tersebut dan akan "dengan penuh semangat mengungkapkan posisinya kepada pejabat China.

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan, Presiden AS, Joe Biden setuju dengan keputusan Antony Blinken,  bahwa ada "konsensus" "tidak pantas" untuk pergi ke China saat ini. Biden tidak menjawab pertanyaan tentang balon menyusul pernyataan tentang ekonomi AS pada Jumat pagi.

Hubungan antara China  dan Amerika Serikat  memburuk karena berbagai titik ketegangan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk masalah perdagangan, status Taiwan , klaim China atas Laut China Selatan, dan dorongan AS yang terus berlanjut terhadap pengaruh China yang berkembang di Indo-Pasifik.

AS juga telah memperingatkan China agar tidak datang membantu Rusia di Ukraina .

Perjalanan Blinken yang sekarang ditunda itu semula ditujukan untuk mengurangi beberapa ketegangan itu. Itu akan menjadi kunjungan pertama menteri luar negeri AS ke China sejak 2018, ketika diplomat tinggi saat itu Mike Pompeo melakukan perjalanan ke Beijing dan bertemu rekannya tetapi tidak dengan Presiden Xi Jinping.

Menurut pejabat AS, balon tersebut terbang di atas Alaska dan Kanada sebelum muncul di negara bagian Montana AS, yang merupakan rumah bagi sejumlah situs rudal militer yang sensitif.

Menurut Brigadir Jenderal Angkatan Udara Pat Ryder,  Jumat pagi, balon udara milik China yang sempat gegerkan AS itu bergerak ke timur di atas pusat benua AS" pada ketinggian sekitar 60.000 kaki (18.200 m). (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.