TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Komunitas Rewo-Rewo area Sleman, DIY dan Salam, Magelang, Jawa tengah menggelar bakti sosial, Minggu (2/4/2023).

Acara tersebut dilakukan di sejumlah titik. Kegiatan ini bertajuk "Rewo- rewo Brotherhood berbagi takjil dan peduli sesama". Selain menyasar anak-anak Yatim piatu, kaum dhuafa maupun korban PHK. Mereka juga berbagi takjil bagi para para pengguna jalan dan salahsatu pondok pesantren.

Ketua dewan pembina Komunitas Rewo- rewo Edi Prasetyo SH mengatakan ada sebanyak kurang lebih 15 paket sembako dibagikan bagi mereka yang berhak. Sedangkan pembagian ratusan paket takjil dilakukan di sejumlah titik jalan raya Jogja - Magelang diantaranya simpang empat Beran, lampu merah Sedokan dan  disimpang tiga empat Tempel.

Serta yang terakhir mereka menyambangi dan berbagi nasi box bagi para santri dan pengasuh pondok pesantren Al Amin, Plotengan, Ngentak, Pondokrejo Tempel. 

Sementara itu, Ketua Komunitas Rewo- rewo Asep Wijaya menambahkan nama Rewo- rewo tidak seserem namanya. Sedangkan momentum Ramadan kali ini digunakan sebagai pemicu semangat mereka berorganisasi serta memupuk rasa peduli dengan berbagi.

Asep Wijaya menyebutkan awal terbentuknya komunitas ini berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan. Serta bertujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan. 

Mengingat pembangunan tidak akan berhasil tanpa adanya partisipasi atau peran aktif masyarakat termasuk keberadaan komunitas / ormas sebagai sarana komunikasi sosial. "Kegiatan ini sekaligus menunjukkan eksistensi kami berorganisasi," pungkasnya.

Edi Prasetyo menyampaikan Komunitas Rewo-rewo saat ini beranggotakan sebanyak 577 personil dan tidak berafiliasi dengan partai manapun. Para anggotanya terdiri dari berbagai unsur lapisan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Sedangkan fokus kegiatan yang dilakukan dibidang sosial kemasyarakatan. Utamanya sebagai wadah untuk membantu sesama, sekaligus sarana membangkitkan rasa kepedulian terhadap lingkungan.

Menurut Edi Prasetyo yang akrab dipanggil Edi Pras. Saat ini baik di wilayah DIY maupun di Magelang. Baru marak kejadian kejahatan jalanan (klitih). Nah, komunitas Rewo-rewo siap bersinergi dengan pihak yang berwajib dalam upaya memerangi hal ini. 

"Sebetulnya telah beberapa kali, kami ikut membantu pihak Kepolisian dalam meminimalisir potensi kejadian klitih ini," terangnya.

Upaya tersebut di antaranya mereka mengirim personil dan mendatangi anak-anak nongrong yang terindikasi minum.-minuman beralkohol. Kemudian menegur secara baik-baik serta menyuruh mereka supaya membubarkan diri.

"Sehingga potensi yang berakibat kurang baik bisa mereda dengan kehadiran dan langkah yang dilakukan oleh Komunitas Rewo-rewo ini," jelasnya.

Selain memperdayakan keberadaan potensi dari komunitas ini dengan melakukan kegiatan positif. Edi Pras juga berharap para anggota komunitas Rewo-rewo tetap taat hukum.

Kegiatan tersebut ditutup oleh ketua Dewan Pembina dan Ketua Komunitas Rewo-Rewo serta diakhiri dengan acara buka bersama. (*)