TIMES JOGJA, BANTUL – Ratusan warga Kabupaten Bantul yang tergabung dalam Aliansi Sedulur Untoro, menggeruduk kediaman Untoro Hariadi di Padukuhan Nogosari,RT 04, Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Minggu (14/4/2024).
Kedatangan massa dari berbagai elemen masyarakat itu ingin meminta kesediaan Dosen Universitas Janabadra Yogyakarta tersebut, maju sebagai kandidat Calon Bupati Bantul pada Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada 2024.
Dari pantauan di lokasi, massa dari berbagai latar belakang yang sebagian besar mengendarai sepeda motor itu ramai-ramai mendatangi rumah Untoro Hariadi.
Ratusan massa yang terdiri dari kaum bapak-bapak, emak-emak, generasi Z sampai milenial, datang ke rumah Untoro Hariadi sembari membentangkan berbagai poster bertuliskan kalimat dukungan kepada putra asli Bumi Projotamansari itu.
"Ada forum yang kemudian berkoordinasi dengan beberapa elemen masyarakat seperti Gapoktan, nelayan, dan sebagainya. Ini acaranya semacam geruduk pak Untoro, untuk memohon beliau berkenan siap maju sebagai calon bupati Bantul pada pilkada tahun ini," ujar Koordinator Aliansi Sedulur Untoro, Zahrowi.
Zahrowi mengemukakan alasan warga mendesak Untoro Hariadi agar maju sebagai kontestan Pilkada, selain karena backgroundnya akademisi, Pak Un, sapaannya, dinilai cakap dan memiliki relasi yang cukup luas. Sehingga untuk membangun Bantul ke depannya bisa lebih mudah dan tentu saja terarah pembangunannya.
"Jadi pak Untoro dengan background sebagai akademisi. Memang di ranah semacam politik atau sebagai staf ahli, empirisnya ini nanti akan bisa mewarnai dan menghidupkan Bantul. Dengan background akademisi beliau banyak akses komunitas jaringan dan sebagainya, harapannya tetap peduli dengan Bantul," tandasnya.
Sementara itu, Untoro Hariadi, menanggapi aspirasi yang disampaikan oleh berbagai elemen masyarakat itu, mengaku siap apabila dicalonkan sebagai kandidat Calon Bupati Bantul pada pilkada November 2024 ini.
Lebih lanjut Untoro menyampaikan jika diberikan amanah akan sekuat tenaga menjaga amanah itu dan tentu saja harus bergerak bersama dengan rakyat.
Lulusan S3 Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (UGM) ini menyebut tidak ada artinya jika sebuah kepemimpinan berjalan tanpa didukung sepenuhnya oleh masyarakat.
"Kabupaten Bantul ini bisa maju, kalau kita bersama sama, guyup rukun, golong gilig, sak Iyek saeko kapti, bangun opo wae sing urung digugah, digugah bareng. InsyaAllah, nanti dapat dinikmati bersama," ucapnya. (*)
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Ronny Wicaksono |