TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Museum Gunung Merapi (MGM) yang berada di Kabupaten Sleman mengalami kerusakan yang cukup parah. Karena membahayakan pengunjung, Pemkab Sleman menutup museum tersebut untuk dilakukan renovasi, mulai Senin (21/11/2022).
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengungkapkan keselamatan wisatawan jadi pertimbangan untuk sesegera mungkin dilakukan rehabilitasi gedung Museum Gunung Merapi yang sudah mengkhawatirkan.
“Penutupan Museum Gunung Merapi dilakukan melalui Surat Edaran (SE) No 70 Tahun 2022 tentang penutupan sementara MGM untuk waktu yang tidak ditentukan,” kata Danang Maharsa, Selasa (22/11/2022).
Danang menambahkan, Museum Gunung Merapi awalnya untuk penelitian geologi. Kemudian dibuka untuk umum sebagai wisata edukasi dan mendapat sambutan baik dari masyarakat. Pada tahun 2019, bangunan dihibahkan ke Pemda DIY sehingga saat ini menjadi tanggung jawab Pemda DIY.
“Akan kita realisasikan 2023 anggaran dana keistimewaan. Maka kami sepakati penutupan kunjungan umum,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman, Taupiq Wahyudi, mengakui prioritas ada di atap bangunan. Kondisi ini berpengaruh terhadap plafon dan lantai bangunan karena terkena air hujan.
Taupiq menjelaskan, Museum Gunung Merapi dibangun sekitar tahun 2005 hingga 2009. Setelah 10 tahun pembangunan, maka bangunan baru bisa dihibahkan. Sehingga proses renovasi baru bisa dilakukan sekarang.
“Tingkat kerusakan depan parah, selama 10 tahun tidak bisa disentuh. Asetnya masih pusat. Makanya hibahnya 2019. Bisa dihibahkan kalau udah 10 tahun,” jelas Taupiq.
Kepala Dinas Kebudayaan Sleman Edy Winarya, mengakui ada kebijakan Pemda DIY bahwa museum menjadi urusan kebudayaan, maka gubernur melalui Paniradya memakai danais, tidak bisa pakai APBD. Kami dapatkan Rp7,5 miliar sekian dari Rp13 miliar yang diajukan,” jelasnya.
Renovasi Museum Gunung Merapi akan dilakukan menggunakan skala prioritas. Saat ini yang sifatnya urgent adalah bagian atap prisma di gedung bagian depan. Selain membahayakan pengunjung, kondisi ini dapat merusak aset yang ada di dalam bangunan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tahap Renovasi, Museum Gunung Merapi Tutup Sementara
Pewarta | : Fajar Rianto |
Editor | : Deasy Mayasari |