TIMES JOGJA, BANTUL – Agar keberadaan Koperasi , Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Bantul lebih dikenal konsumen, Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian (DKUKMP) Pemkab Bantul membuat aplikasi Sistim Informasi Data Koperasi, UKM dan IKM (SIDAKUI). Launching dilakukan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Manggal Sabha lantai 3 komplek Parasamya Jum'at (18/6/2021).
Dalam laporannya, Kepala DKUKMP Pemkab Bantul Agus Sulistyana memastikan, SIDAKUI telah memuat data 349 Koperasi, 86. 316 UKM dan 11. 253 IKM. Meliputi 91 item antara lain nama, alamat, jenis usaha, aset dan omset Secara bertahap data seluruh Koperasi, UKM dan IKM akan dimasukan dalam aplikasi SIDAKUI.
"Melalui aplikasi ini seluruh potensi koperasi, ukm dan ikm di Bantul dapat dilihat secara lengkap," jelas Kepala DKUMP Bantul Agus Sulistyana.
Aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk dasar pengambilan kebijakan, media asistensi pelaku usaha dan penyumbang data market place seperti jelajah bantul, bantul pedia dan kawasan industri. Fitur yang tersedia meliputi pendataan, tata kelola, integrasi data dengan sibakul milik Dinas Koperasi dan UKM DIY dan Sildasi milik Dinas Perdagabgab DIY serta Disdukcapil Bantul.
Presentasi apkikasi SIDAKUI disaksikan Bupati Bantul. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Keamanan data sesuai standar Diskominfo Bantul dan akan terus ditingkatkan sehingga sangat aman. Logo berupa lingkaran elips dengan tulisan SIDAKUI ditengah. Berlatar batik nitik warna coklat dengan motif cakar ayam. Warna coklat melambangkan kesederhanaan dan kejujuran. Sedang cakar ayam bermakna upaya untuk mengais rejeki yg halal.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih berharap keberadaan aplikasi SIDAKUI benar - benar dapat memberikan manfaat. Sebab selama ini aplikasi yang dikeluarkan pemerintah seringkali mendapat tanggapan negatif. Menyusul munculnya masalah saat digunakan. Seperti fitur yang tidak lengkap dan kinerja yang tidak maksimal.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia aplikasi. Untuk menyediakan data yang selalu update. Sehingga keberadaan aplikasi ini tidak hanya sekedar mengikuti trend. Tetapi benar - benar dapat menjadi solusi bagi UMKM untuk dapat bertahan dan melakukan ekspansi di tengah pandemi.
Keberadaan data menjadi faktor yang sangat penting di era digital. Karena jaringan yang sudah disediakan oleh Pemkab Bantul. Akan sia: sia bila tidak terisi data yang menjadi sumber informasi. Sehingga data menjadi komoditas yang mahal di era digital.
Pada kesempatan tersebut Bupati Bantul juga mengajak seluruh jajaran ASN. Untuk mencintai, membeli dan menggunakan produk lokal. Hasil karya UMKM kabupaten Bantul. Karena produk UMKM sangat beragama dengan kualitas yang tidak kalah dengan produk impor. (*)
Pewarta | : Totok Hidayat |
Editor | : Irfan Anshori |