TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Libur sekolah tahun 2025 ini terasa istimewa di Kota Yogyakarta. Ya, kemeriahan itu teradi karena ada event Mandala Krida Expo 2025 yang digelar mulai 20 Juni hingga 13 Juli 2025. Kegiatan tersebut mengusung semangat "Pasaré Meriah – Rakyaté Bungah – Berkahé Melimpah".

event rakyat ini menghadirkan lebih dari 144 tenant, mulai dari UMKM lokal, wahana permainan, kuliner, otomotif, hingga aneka produk kreatif khas Jogja.

Kegiatan yang dipusatkan di Stadion Mandala Krida ini bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga dorongan nyata untuk pemulihan dan penguatan ekonomi berbasis rakyat.

UMKM dan Ekonomi Kreatif Jadi Tulang Punggung Event

Menurut Kadri Renggono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta, Mandala Krida Expo menjadi ruang penting bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif untuk berkembang pesat.

“Event ini bertepatan dengan masa libur sekolah, potensi wisatawan tinggi. Harapannya, perputaran ekonomi juga ikut meningkat melalui kontribusi UMKM,” kata Kadri dalam pembukaan expo pada Jumat (20/6/2025) sore.

Kadri juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan kegiatan seperti ini, melalui konsep khas Jogja, yaitu Gandeng Gendong – sinergi antara pemerintah, kampung, kampus, komunitas, dan korporasi.

Hiburan Rakyat Bernuansa Budaya, Seniman Lokal Ambil Bagian

Ketua Sekretariat Bersama Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra, menyebut bahwa gelaran ini merupakan edisi kedua Mandala Krida Expo, dan akan diselenggarakan secara tahunan sebagai bentuk penguatan pasar rakyat.

“Expo ini didesain sebagai alternatif dan revitalisasi dari tradisi Pasar Malam Sekaten. Sekaligus untuk memperkuat branding Yogyakarta sebagai City of Festival,” ujarnya.

Selama 24 hari pelaksanaan, pengunjung akan disuguhi beragam pentas seni budaya di panggung utama, termasuk atraksi khas seperti Topeng Ireng, yang sukses membuka acara dengan semarak.

Presiden Altaria, Inung Nurzani, turut memperkenalkan sistem klasifikasi UMKM di Yogyakarta, yang terbagi menjadi dua yaitu UMKM Melekat: pelaku usaha yang memiliki lokasi tetap dan UMKM Tidak Melekat: UMKM yang aktif mengikuti event seperti expo atau pasar malam.

“Kami berharap Mandala Krida Expo menjadi wadah penuh berkah untuk semua pelaku usaha dan seniman yang terlibat,” ujar Inung.

Expo ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Kadri Renggono menambahkan bahwa event seperti ini menjadi strategi efektif memperkuat ekonomi lokal sembari melestarikan nilai budaya.

“Yogyakarta punya warisan budaya, kreativitas tinggi, dan semangat gotong royong. Event ini menjadi bukti nyata kekuatan itu,” tandas Kadri.

Salah satu pelaku UMKM kuliner, Dian, mengungkapkan rasa syukurnya bisa ikut serta dalam acara ini. Ia berharap Mandala Krida Expo bisa menjadi peluang menambah penghasilan selama liburan sekolah.

“Semoga pengunjung ramai, jualan laris, dan event seperti ini bisa sering-sering digelar,” tutur Dian.

Mandala Krida Expo bukan sekadar pasar malam, tetapi wajah baru hiburan rakyat Jogja yang lebih inklusif, produktif, dan menghibur. Bagi warga lokal dan wisatawan, ini adalah destinasi yang sempurna untuk mengisi liburan sambil mengenal lebih dekat potensi budaya dan produk unggulan Kota Gudeg. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 20 Juni – 13 Juli 2025. Lokasinya berada di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Panitia telah menyiapkan berbagai hiburan seni budaya, kuliner, wahana anak, otomotif, dan UMKM Kreatif. (*)