https://jogja.times.co.id/
Berita

Sri Sultan Akan Resmikan Lumbung Mataram di Bendung

Senin, 05 Desember 2022 - 21:35
Lumbung Mataram Andalan DIY Mewujudkan Mandiri Pangan Ilustrasi lahan pertanian. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Pemda DIY terus berusaha mewujudkan Desa Mandiri Pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya. Salah satu langkah yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY adalah dengan menjadikan Desa Bendung Semin Gunungkidul dan Pengasih Kulonprogo menjadi sasaran program Lumbung Mataram yang bersumber pada dana keistimewaan (Danais).

Kepala DPKP DIY Sugeng Purwanto mengungkapkan rencananya peresmian Lumbung Mataram di Bendung, Semin akan dilakukan pada Kamis (8/12) oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

“Dengan memanfaatkan Tanah Kas Desa (TKD) seluas 1,5 hektare, Desa Bendung membangun agrowisata dan wahana edukasi pertanian dan peternakan. Semua itu ditujukan bagi petani milenial agar tertarik dengan konsep pertanian modern saat ini," jelasnya, Senin (5/12/2022).

Sugeng mengungkapkan, saat ini Lumbung Mataram memang dikolaborasikan dengan pariwisata, dielaborasikan dengan home industry dan pengembangan UMKM. Sesuai dengan arahan Sri Sultan untuk memaksimalkan TKD, pihaknya berupaya mengabungkan program Lumbung Mataram dengan pemanfaatan TKD.

Ada paket lengkap yang ada di dalam Lumbung Mataram, tidak hanya edukasi dan wisata saja, namun sampai ke ranah pemasaaran yang digawangi UMKM. Sehingga kemandirian benar-benar terwujud.

"Ada pameran di situ agar banyak wisata yang datang untuk belanja. Sekaligus edukasinya ada untuk percontohan berbagai tanaman, ternak kambing, termasuk pembuatan pupuk, aplikasinya, dan lain-lain. Jadi konsepnya memang dibuat seperti itu," ujar Sugeng.

Program Lumbung Mataram didasari dari budaya lama yaitu penyediaan pangan masyarakat. Dahulu masyarakat menyimpan padi saat panen raya dan akan dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan saat paceklik. Berangkat dari sini, Lumbung Mataram diciptakan.

Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) pada program Lumbung Mataram seluas 2000 meter persegi. Memang terbilang kecil, namun tetap berjalan sebagai awal untuk kemandirian pangan. Dengan tanah 2.000 meter persegi, Lumbung Mataram sudah masif dilakukan. Artinya dalam 2000 meter persegi masyarakat dapat hidup dari berbagai macam tanaman.

"Dulu ada Lumbung Hidup, Apotek Hidup, kemudian Warung Hidup. Konsepnya sebenarnya itu," tuturnya.

Sugeng menuturkan, perhatian Sultan untuk program itu tidak main-main. Selain melakukan kunjungan langsung untuk meresmikan Lumbung Mataram, nantinya juga ada dialog dengan petani. Sultan juga sekaligus akan meresmikan papan Penanda Keistimewaan dan kunjungan ke pabrik pupuk.

Menariknya, pabrik pupuk yang akan dikunjungi ini memang sudah lama dipantau oleh Sultan.

"Gubernur DIY  pernah memerintahkan Sumiantoro, kepada pemilik pabrik pupuk tersebut untuk magang di Jepang.

Setelah pulang, Sumiantoro mempraktekkan ilmunya untuk memanfaatkan kotoran kelelawar yang banyak terdapat di gua-gua menjadi pupuk organik. Hasil produksinya bahkan sudah dinikmati oleh daerah-daerah lain di luar DIY dengan rutin mendistribusikan puluhan ton per bulannya," ungkapnya..

Hal yang paling penting menurut sugeng adalah mengubah image dan mindset milenial untuk menghidupkan dunia pertanian di daerahnya. Milenial tidak perlu memilih untuk meninggalkan desanya demi pekerjaan, karena mereka bangga untuk menggeluti dunia pertanian. Tidak perlu mengalihfungsikan lahan untuk karena bertani bisa tetap cantik, keren, dan tetap bisa menjadi miliarder. (*)

Pewarta : Hendro Setyanto Baskoro
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.