TIMES JOGJA, SLEMAN – Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sleman terpilih periode 2025-2029, Harda Kiswaya dan Danang Maharsa, menghadiri perayaan Harlah ke-17 Partai Gerindra yang digelar di Joglo Garuda, Kantor DPC Gerindra Sleman, Sabtu (8/2/2025) malam.
Kehadiran keduanya dalam balutan setelan putih-krem, warna identitas partai berlambang kepala burung garuda itu, menjadi simbol kebersamaan meski berasal dari partai yang berbeda.
"Kami mengapresiasi Bupati dan Wakil Bupati Sleman terpilih yang mengenakan pakaian putih-krem di acara ini. Ini sebuah simbol kebanggaan bagi kami, menandakan bahwa meskipun berbeda partai, kita tetap memiliki tujuan yang sama untuk Sleman," ujar Wakil Ketua DPD Gerindra DIY, Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo.
Dalam sambutannya, Gusti Marrel menekankan pentingnya merangkul semua golongan tanpa memandang suku, agama, ras, maupun latar belakang politik. Ia juga mengingatkan para kader Gerindra untuk tetap konsisten dalam perjuangan mereka.
"Kita beruntung saat ini Presiden Indonesia berasal dari Partai Gerindra dan Gerindra juga menjadi bagian dari koalisi yang memenangkan Pilkada Sleman. Namun, ini bukan saatnya terlena, melainkan saatnya fokus dan melangkah maju dengan mengesampingkan perbedaan," tegasnya.
Lebih lanjut, ia berharap Sleman dapat menjadi benchmark atau acuan dalam pembangunan daerah, mengingat potensi pendapatan asli daerah (PAD) dan sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya.
Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sleman, Joko Widodo, menuturkan bahwa tema Harlah ke-17 'Berjuang Tiada Akhir', memiliki makna mendalam. Setiap langkah perjuangan bersama rakyat adalah komitmen yang tidak boleh berhenti.
"Meski perayaan harlah ini digelar secara sederhana dengan pemotongan tumpeng, semangat perjuangan tetap terjaga. Kami berharap seluruh kader tetap bersatu dan siap menghadapi tantangan ke depan," kata Joko.
Bupati Sleman terpilih, Harda Kiswaya, turut mengapresiasi kehangatan dan sinergi yang terjalin dalam perayaan harlah tersebut. Menurutnya, kolaborasi lintas partai adalah kunci utama dalam membangun Sleman yang lebih baik.
"Perbedaan politik adalah hal yang wajar dalam demokrasi, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa bersatu untuk kepentingan masyarakat. Saya percaya bahwa dengan semangat gotong royong, kita bisa membawa Sleman ke arah yang lebih maju," ujar Harda.
Harda juga menegaskan bahwa pemerintahannya ke depan akan membuka ruang kerja sama seluas-luasnya dengan semua pihak, termasuk Partai Gerindra, demi mewujudkan program pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi warga Sleman.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman terpilih, Danang Maharsa, menegaskan bahwa setelan putih-krem yang dikenakannya merupakan bentuk penghormatan kepada Partai Gerindra.
"Walaupun berasal dari partai yang berbeda, jika kita memiliki tujuan yang sama untuk membangun negara, maka kerja sama adalah sebuah keniscayaan," ujar Danang, yang merupakan kader PDI Perjuangan.
Ia juga menyoroti usia 17 tahun Partai Gerindra sebagai refleksi perjalanan panjang dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Menurutnya, tema harlah kali ini menegaskan bahwa perjuangan partai bukan semata untuk kepentingan politik, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat secara luas.
Danang berharap semangat keakraban dan kebersamaan yang terasa dalam perayaan harlah ini dapat terus dipertahankan. Dengan demikian, sinergi antara Partai Gerindra dan Pemerintah Kabupaten Sleman yang akan ia pimpin bersama Harda Kiswaya dapat berjalan dengan baik demi kemajuan daerah. (*)
Pewarta | : Rahadian Bagus Priambodo |
Editor | : Faizal R Arief |