TIMES JOGJA, KULONPROGO – style="text-align:justify">Sejumlah pantai di pesisir selatan Kulon Progo kini dilengkapi rambu peringatan merah untuk mencegah kecelakaan laut. Langkah ini diambil menyusul masih seringnya pengunjung mengabaikan bahaya berenang di area rawan, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo mulai memasang rambu peringatan di titik-titik berbahaya, dari Pantai Trisik hingga Pantai Congot. Koordinator SRI Wilayah V, Aris Widiatmoko, menjelaskan bahwa pemasangan rambu dilakukan sebagai tindakan preventif untuk menekan risiko kecelakaan laut.

“Pagi tadi kami bersama Kabid Linmas Satpol PP Kulon Progo memasang sekitar 30 bendera peringatan. Ini bagian dari upaya preventif agar pengunjung lebih waspada,” ujar Aris, Rabu (24/12/2025).

Bendera berwarna merah segi empat ini dilengkapi pesan tegas, seperti “Awas Area Palung” dan “Jangan Menyeberangi Muara”, disertai simbol larangan mandi atau berenang. Rambu ini dipasang karena masih banyak wisatawan yang tetap mandi di laut meski telah diperingatkan.

Keterbatasan personel menjadi tantangan tersendiri. Selama masa siaga Nataru, 20 Desember hingga 4 Januari, SRI Wilayah V menurunkan 43 personel untuk patroli di sejumlah pantai populer, termasuk Pantai Glagah. Lonjakan pengunjung mulai terasa sejak Rabu pagi dan diprediksi meningkat hingga awal Januari.

Aris menegaskan, rambu peringatan hanyalah salah satu upaya. “Bendera bisa hanyut, rambu bisa lepas, tapi nyawa tidak bisa diganti. Kami berharap pengunjung lebih patuh dan tidak menganggap enteng peringatan,” katanya.

Di tengah euforia liburan, pengingat keselamatan ini menjadi penting. Meski pantai selatan Kulon Progo menarik untuk wisata, kawasan ini tetap berisiko tinggi, sehingga kewaspadaan pengunjung menjadi kunci keselamatan. (*)