https://jogja.times.co.id/
Berita

Pemkot Yogyakarta Canangkan Gerakan MAS JOS, Target Kurangi Sampah 50 Ton Per Hari

Senin, 25 Agustus 2025 - 18:47
Pemkot Yogyakarta Canangkan Gerakan MAS JOS, Target Kurangi Sampah 50 Ton Per Hari Pemkot Yogyakarta mencanangkan gerakan MAS JOS untuk mengurangi sampah. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – style="text-align:justify">Pemerintah Kota atau Pemkot Yogyakarta serius mengatasi persoalan sampah yang kian menumpuk. Melalui Gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (MAS JOS), Pemkot menargetkan pengurangan minimal 20 persen dari total 240 ton sampah yang diproduksi warga setiap hari.

Artinya, sekitar 50 ton sampah diharapkan tidak lagi menumpuk di depo, melainkan terkelola langsung di tingkat rumah tangga.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menegaskan, kunci utama keberhasilan gerakan ini terletak pada keterlibatan warga.

“Kita mendorong masyarakat agar mampu mengolah sampah mulai dari rumah masing-masing. Prinsipnya sederhana, lakukan 5 Langkah MAS JOS,” kata Hasto, Senin (25/8/2025).

Lima langkah itu antara lain: memilah sampah sesuai jenisnya, membawa sampah anorganik ke bank sampah atau pengepul, mengolah sampah organik dengan biopori atau metode lain, tidak menyisakan makanan, serta menggunakan wadah berulang.

Fokus di Hulu, Rumah Tangga Jadi Tolak Ukur

Menurut Hasto, rumah tangga adalah sumber sampah terbesar sekaligus unit terkecil yang harus menjadi motor perubahan. Setiap keluarga setidaknya wajib melakukan tiga langkah awal MAS JOS, yaitu memilah, menyerahkan sampah anorganik, dan mengolah organik.

“Keberhasilan MAS JOS itu diukur dari hulu. Kalau rumah tangga konsisten, otomatis sampah yang masuk depo berkurang drastis,” tegas mantan Bupati Kulon Progo tersebut.

Dalam rangka menyambut HUT ke-269 Kota Yogyakarta pada Oktober mendatang, Pemkot juga menyiapkan lomba MAS JOS antar-kelurahan dan kemantren. Penilaian difokuskan pada wilayah yang berhasil menciptakan rumah tangga bebas sampah melalui tiga langkah utama MAS JOS.

Selain mengedukasi masyarakat, Pemkot juga menyiapkan solusi teknis. Salah satunya memperbanyak biopori jumbo yang bisa dimanfaatkan bersama beberapa rumah tangga. Program ini akan dikerjakan dengan pola gotong royong yang melibatkan warga, CSR, hingga model kerja sama seperti kegiatan bedah rumah tidak layak huni (RTLH) yang sudah rutin dilakukan setiap minggu.

“Saya kira kita bisa menambah biopori jumbo melalui kerja bersama. Dengan begitu, sampah organik bisa langsung terurai di lingkungan warga,” jelas Hasto.

Target: Dari 240 Ton Menjadi 190 Ton per Hari

Hasto menekankan, tujuan utama MAS JOS adalah memastikan sampah yang masuk Unit Pengelolaan Sampah (UPS) hanyalah sampah residu. Sementara sampah organik selesai diolah di rumah tangga, dan sampah anorganik masuk ke bank sampah atau pengepul.

Tak hanya itu, Pemkot juga tengah mendorong hadirnya lebih banyak offtaker sampah, khususnya untuk mengelola sampah organik. Dengan langkah tersebut, target pengurangan sampah harian dari 240 ton menjadi 190 ton diyakini bisa tercapai.

“Kalau semua elemen masyarakat bergerak, insyaallah target itu bukan hal mustahil,” tandas mantan kepala BKKBN ini.

Dengan strategi berbasis masyarakat, gotong royong, dan dukungan teknologi sederhana, Pemkot Yogyakarta optimistis Gerakan MAS JOS mampu menjadi solusi nyata mengatasi problem sampah sekaligus membangun budaya hidup bersih dan berkelanjutan di kota budaya ini. (*)

Pewarta : A Riyadi
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.