https://jogja.times.co.id/
Berita

Kemah Pemuda Tani & Olimpiade Pertanian 2025 Hadir di Sleman, Angkat Isu Regenerasi Petani Muda

Rabu, 27 Agustus 2025 - 18:05
Kemah Pemuda Tani & Olimpiade Pertanian 2025 Hadir di Sleman, Angkat Isu Regenerasi Petani Muda Sekjend. Aliansi Petani Indonesia, Muhammad Nuruddin (kiri) dalam acara Kemah Pemuda Tani & Olimpiade Pertanian 2025 (FOTO: A.Tulung/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, SLEMAN – style="text-align:justify">Aliansi Petani Indonesia bersama organisasi program Asia-Pasifik di Indonesia, dengan dukungan IVAT dan Uni Eropa, resmi menggelar “Kemah Pemuda Tani & Olimpiade Pertanian 2025" di Annet Homestay, Desa Wisata Plalangan, Pandowoharjo, Sleman pada Rabu (27/8/2025).

Acara yang berlangsung pada 27–30 Agustus 2025 tersebut diikuti peserta sekitar 40 petani muda dari berbagai daerah.

Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia, Muhammad Nuruddin, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu ajang strategis untuk menyeleksi perwakilan petani Indonesia yang akan berangkat ke Fiji sebagai bagian dari program pertanian Asia-Pasifik.

“Dua petani muda dengan usaha kewirausahaan yang telah berjalan akan kami pilih dan dukung penuh, baik dari sisi pembiayaan maupun pendampingan. Fokus utama kegiatan ini adalah regenerasi petani yang kini menjadi perhatian besar pemerintah maupun organisasi petani,” ujarnya.

Tantangan Regenerasi Petani

Nuruddin menyoroti menurunnya jumlah tenaga kerja di desa. Untuk mengembalikan minat generasi muda, ia menekankan perlunya praktik terbaik (best practice) yang menghubungkan petani dengan sektor swasta sebagai penerima hasil produksi, serta dukungan pemerintah melalui pemanfaatan dana desa untuk ketahanan pangan. Ia menambahkan, peran pemuda dan perempuan harus diperkuat agar akses terhadap usaha pertanian semakin terbuka.

Ia juga menekankan pentingnya redistribusi lahan mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah anak muda dengan akses lahan terbatas. “Insentif berupa lahan produktif, permodalan, teknologi tepat guna, hingga dukungan pemasaran perlu diberikan agar pemerataan ekonomi dan keadilan agraria dapat terwujud,” jelasnya.

Jika hal ini diabaikan, Nuruddin menilai generasi muda rawan terjebak pada gaya hidup konsumtif, termasuk judi online, akibat minimnya peluang kerja produktif. Kondisi tersebut diperparah dengan pergeseran investasi industri ke kawasan Mekong (Thailand, Kamboja, Vietnam) yang berdampak pada meningkatnya pemutusan hubungan kerja di Indonesia.

Nuruddin juga menilai tingginya beban fiskal dan pajak hingga 19 persen pada produk dalam negeri menjadi tantangan tambahan bagi pelaku usaha kreatif. Karena itu, ia mendorong kerja sama lebih luas dengan negara-negara Asia Timur dan Timur Tengah.

“BRICS juga membuka peluang bagi anak muda Indonesia untuk masuk dalam rantai produksi global multipolar, bukan hanya bergantung pada Amerika,” tambahnya.

Petani Muda Harus Kuasai Pasar

Lebih lanjut, Nuruddin menekankan bahwa petani muda perlu memahami arah pasar. Mulai dari pasar lokal di tingkat kecamatan hingga industri olahan seperti kakao, kopi, dan beras. “Meski lahan terbatas, jika dikelola dengan baik, petani muda bisa tetap memperoleh pendapatan stabil, sekaligus menjaga lingkungan dari ancaman pencemaran dan perubahan iklim,” jelasnya.

Kepala Desa Pandowoharjo, Catur Sarjumiharta, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. “Pemuda adalah agen perubahan dan agen modernisasi, khususnya di bidang pertanian. Petani adalah profesi mulia, pahlawan pangan. Tanpa pangan, kehidupan tidak akan berlangsung,” tegasnya.

Melalui Kemah Pemuda Tani & Olimpiade Pertanian 2025, para peserta diharapkan dapat memperkuat regenerasi petani, mendorong inovasi pertanian, dan memperluas peran pemuda dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. (*)

Pewarta : A. Tulung
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.