TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Kota Yogyakarta kembali jadi pusat perhatian nasional. Kali ini bukan karena pariwisata atau budaya, tapi karena dipercaya menjadi tuan rumah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Provinsi DIY 2025. Digelar mulai 26 hingga 29 April 2025, event religi bergengsi ini tak hanya memikat ribuan peserta dan penonton, tapi juga membuka jalan menuju panggung nasional di Sulawesi Tenggara!
Dengan mengusung tema besar "Menyiapkan Generasi Qurani untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045", STQH 2025 bukan sekadar kompetisi. Ini adalah gerbang penting dalam mencetak generasi muda berakhlak mulia, berilmu, dan siap menghadapi tantangan zaman.
“STQH bukan hanya lomba, ini bagian dari misi besar kita membentuk generasi Qurani yang kuat akhlaknya dan tangguh spiritualnya,” tegas Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda DIY, Faishol Muslim dalam konferensi pers di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (24/4/2025).
Tahun ini, STQH DIY mempertandingkan 8 cabang lomba yang terbagi dalam beberapa golongan:
- Tilawah Al-Qur’an golongan dewasa (putra & putri)
- Tahfidz Al-Qur’an 5, 10, 20, dan 30 juz
- Tafsir Al-Qur’an Bahasa Arab
- Hadits: 100 hadits dengan sanad & 500 hadits tanpa sanad
Sebanyak 80 peserta dari seluruh kabupaten/kota di DIY telah terdaftar, masing-masing daerah mengirimkan 16 kafilah terbaik untuk berkompetisi secara sehat dan semangat tinggi.
“Selain prestasi, STQH juga menjadi media edukasi nilai-nilai Al-Qur’an yang menyejukkan hati dan membangun etika sosial masyarakat,” tambah Faishol.
Acara pembukaan STQH 2025 akan berlangsung meriah. Lebih dari 1.000 elemen masyarakat ikut terlibat, mulai dari madrasah, pesantren, hingga majelis taklim. Panitia juga menyiapkan Gebyar UMKM dengan melibatkan 30 pelaku usaha lokal untuk menambah semarak dan memberdayakan ekonomi umat.
Tak bisa datang langsung? Jangan khawatir. STQH 2025 juga akan disiarkan secara live streaming, memungkinkan siapa saja menyaksikan dari rumah dan tetap ikut merasakan atmosfer religius dan inspiratif.
Kepala Bidang Penaiszawa Kemenag DIY, Nur Huda mengatakan, tahun ini STQH mengusung Catur Sukses STQH. Yakni, sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses publikasi, dan sukses pertanggungjawaban.
“Kami ingin Yogyakarta bukan cuma sukses secara teknis, tapi juga mampu melahirkan juara yang membawa nama DIY ke level nasional,” tegas Nadhif, Kepala Kemenag Kota Yogyakarta.
Pemerintah DIY, Pemkot Yogyakarta, serta berbagai lembaga keagamaan memberikan dukungan penuh, baik dari sisi anggaran (APBD & APBN), teknis, hingga promosi digital agar gaung STQH 2025 bisa dirasakan ke seluruh penjuru tanah air.
STQH bukan cuma ajang tahunan. Ini adalah panggung besar yang mempertemukan ilmu, iman, dan masa depan. Dengan sinergi kuat antar elemen masyarakat, STQH 2025 diyakini akan menjadi tonggak penting menuju Indonesia Emas 2045. Yuk ramaikan STQH 2025! Dukung putra-putri terbaik bangsa untuk bersinar, dari Yogyakarta ke pentas nasional! (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kota Yogyakarta Jadi Pusat STQH 2025, Ribuan Hadir dan Juara Siap Melaju ke Nasional
Pewarta | : Zidniy Husnaya (Magang) |
Editor | : Deasy Mayasari |