TIMES JOGJA, EKSPOR SALAK – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa melepas secara resmi ekspor salak Sleman ke Kamboja yang dilakukan oleh CV Mitra Turindo pada Kamis (31/7/2025). Pelepasan ekspor berlangsung di Padukuhan Wonokerto, Kapanewon Turi.
Dalam momen tersebut, Bank Indonesia turut menyerahkan bantuan fasilitas untuk mendukung aktivitas ekspor kepada kelompok petani salak.
Danang menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah konkret dalam memperkuat daya saing salak Sleman di pasar internasional. Ia menilai keberhasilan ekspor ini menunjukkan bahwa sektor pertanian, jika dikelola secara profesional, mampu menjadi tulang punggung ekonomi sekaligus berkontribusi dalam diplomasi ekonomi nasional.
"Kami ingin petani salak di Sleman tidak hanya mengandalkan pasar lokal, tapi juga mampu menembus pasar ekspor. Ini adalah bagian dari cita-cita bersama yang terus kita dorong," ujar Danang.
Wabup Sleman juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Perwakilan DIY atas dukungan berupa fasilitas penunjang ekspor. Ia menyebut bantuan ini menjadi bukti nyata kolaborasi dalam meningkatkan kualitas komoditas pertanian lokal.
"Salak pondoh kini tidak hanya dikenal dari rasanya yang khas, tapi juga dari kualitasnya yang memenuhi standar ekspor, termasuk pengemasan dan pengirimannya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Sri Darmadi Sudibyo, menekankan pentingnya kegiatan ekspor sebagai penyumbang devisa, pembuka lapangan kerja, dan penggerak ekonomi daerah.
"Kami bangga melihat peran petani salak Sleman dalam mendukung perekonomian lokal. Bantuan fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen mereka," tutur Sri Darmadi.
Dari pihak eksportir, Ketua CV Mitra Turindo, Suroto, mengungkapkan bahwa pada pengiriman kali ini pihaknya mengekspor sebanyak 10 ton salak ke Kamboja. Ia menyebut bahwa kegiatan ekspor ke negara tersebut telah berlangsung sejak tahun 2017, bahkan kini juga sudah menjangkau pasar Tiongkok. (*)
Pewarta | : A. Tulung |
Editor | : Faizal R Arief |