TIMES JOGJA, BANTUL – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul mengajukan permohonan penutupan sementara Pasar Hewan Imogiri guna meminimalisir penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.

"Kami sudah bersurat ke Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMKMPP) untuk permohonan penutupan Pasar Hewan Imogiri. Penutupan akan ditetapkan oleh DKUMKMPP karena pasar hewan berada di bawah kewenangan mereka," kata Novriyeni, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Senin (13/1/2025).

Novriyeni menjelaskan, permohonan penutupan pasar hewan diajukan selama 14 hari, terhitung mulai Selasa (14/1/2025). Langkah ini diambil karena pasar hewan menjadi tempat berkumpulnya ternak dari berbagai daerah, yang meningkatkan risiko penularan PMK.

"Pertimbangan penutupan ini untuk meminimalisir penyebaran PMK. Hanya Pasar Hewan Imogiri yang akan ditutup, karena merupakan pasar terbesar di Bantul," tambahnya.

Hingga Minggu (12/1/2025), tercatat sebanyak 32 ekor ternak mati akibat PMK, sementara 322 ekor lainnya masih dalam kondisi sakit. Penutupan ini diharapkan mampu menekan angka penyebaran dan memberikan waktu bagi upaya penanganan lebih lanjut.

Keputusan resmi terkait penutupan akan dikeluarkan oleh DKUMKMPP dalam waktu dekat. Pemerintah Kabupaten Bantul juga mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kesehatan ternak mereka. (*)