https://jogja.times.co.id/
Berita

Malioboro Mendadak Sepi: Toko Tutup Imbas Demo Mahasiswa, Wisatawan Kecewa

Senin, 01 September 2025 - 20:48
Malioboro Mendadak Sepi: Toko Tutup Imbas Demo Mahasiswa, Wisatawan Kecewa Pusat pertokoan di Kawasan Malioboro Kota Yogyakarta memilih tutup ketika ada aksi demonstrasi, Senin (1/9/2025). (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Aksi demonstrasi mahasiswa yang berlangsung di sejumlah titik Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman pada Senin (1/9/2025) berdampak besar pada roda perekonomian, terutama di sektor perdagangan dan pariwisata.

Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan, seperti Kawasan Malioboro, berubah menjadi lengang karena sebagian besar toko memilih menutup usaha mereka untuk sementara. Juga pusat-pusat parkir kendaraan wisatawan seperti bis, mobil pribadi, dan sepeda motor juga sepi kendaraan.

Pantauan TIMES Indonesia di lapangan menunjukkan pusat perbelanjaan ikonik seperti Mall Malioboro, Ramai Mall, dan Plaza Malioboro turut menutup aksesnya. Penutupan ini dilakukan karena lokasi pusat belanja tersebut berada dekat dengan Gedung DPRD DIY yang menjadi titik konsentrasi aksi massa yang sedang menggelar aksi unjuk rasa.

“Juragan meminta kami menutup toko supaya lebih aman. Kami khawatir ada kejadian tidak diinginkan, apalagi sempat ramai kabar soal penjarahan di Jakarta. Jadi lebih baik waspada,” ungkap Susi, salah satu karyawan toko di Malioboro, Senin (1/9/2025).

Pedagang Malioboro Pilih Main Aman

Tak hanya pusat perbelanjaan, deretan toko suvenir, batik, hingga kuliner di sepanjang Jalan Malioboro juga tampak menutup pintu. Arif Rahman, pegawai toko batik di kawasan Malioboro, mengatakan keputusan menutup usaha diambil setelah melihat situasi yang tidak menentu.

“Kami pedagang kecil ikut waswas. Kalau sampai ada ricuh, kami yang pertama jadi korban. Jadi lebih baik rugi sehari daripada harus tanggung risiko besar,” kata Arif.

Hal senada disampaikan oleh Rina, pemilik toko pernak-pernik di dekat Jalan Perwakilan. Menurutnya, meski kehilangan potensi keuntungan yang cukup besar, keamanan tetap harus jadi prioritas.

“Biasanya Senin itu masih banyak wisatawan. Tapi hari ini benar-benar sepi, malah banyak yang balik kanan karena toko tutup semua,” ujar Rina.

Situasi serupa juga terlihat di kawasan Jalan C. Simanjuntak, yang berdekatan dengan kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Beberapa toko swalayan besar, termasuk Mirota Kampus, memilih menutup sementara operasional mereka.

“Iya, sementara tutup dulu karena ada demo. Kami dapat arahan dari manajemen untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas salah seorang pegawai Mirota Kampus.

Wisatawan Merasa Kecewa

Penutupan massal ini ternyata membuat sejumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta merasa kecewa. Maria, turis asal Surabaya, mengaku terkejut saat mendapati Malioboro yang biasanya padat kini sunyi.

“Saya jauh-jauh ke Jogja mau belanja batik dan oleh-oleh di Malioboro. Ternyata hampir semua toko tutup. Rasanya rugi banget, karena besok saya sudah pulang,” kata Maria.

Sementara itu, Budi, wisatawan dari Bandung, menyayangkan kondisi tersebut karena berdampak pada citra wisata Yogyakarta.

“Jogja itu identik dengan Malioboro. Kalau ditutup begini, rasanya ada yang kurang. Tapi ya kami bisa maklum, mungkin ini demi keamanan,” ujar Budi.

Tak hanya toko besar, pedagang kaki lima (PKL) juga terkena imbas. Beberapa lapak kuliner dan penjual aksesori yang biasanya memadati area sekitar Malioboro lebih memilih tidak menggelar dagangan.

Slamet, penjual angkringan di dekat Malioboro, mengaku penghasilannya turun drastis hari itu.

“Biasanya kalau ada demo, orang malah rame ke sini. Tapi karena pusatnya di Malioboro dan banyak toko tutup, suasana jadi ikut sepi. Saya jadi tidak bisa jualan banyak,” keluhnya.

Para pelaku usaha berharap situasi bisa segera kembali kondusif sehingga aktivitas perdagangan dan pariwisata Yogyakarta pulih seperti sedia kala.

“Semoga besok sudah normal lagi. Kami pedagang kecil tidak bisa kalau harus tutup lama-lama, karena penghasilan harian sangat penting untuk kebutuhan sehari-hari,” tutur Arif, pemilik toko batik. (*)

Pewarta : A Riyadi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.