https://jogja.times.co.id/
Berita

Di RSUD Lembang Bandung, Menteri Wihaji Jadi Saksi Kelahiran Bayi di Momen Harganas

Minggu, 29 Juni 2025 - 22:19
Di RSUD Lembang Bandung, Menteri Wihaji Jadi Saksi Kelahiran Bayi di Momen Harganas Dr H Wihaji, SAg, MPd selaku Kepala BKKBN/Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga bertemu pasutri yang baru melahirkan di hari sama peringatan Kemendukbangga (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

TIMES JOGJA, BANDUNG – Rasa lelah dan sakit sepertinya hilang saat sang jabang bayi lahir bertepatan dengan dirayakannya Hari Keluarga Nasional (Harganas). Itulah yang dirasakan Hema saat melahirkan sang putra di RSUD Lembang Bandung

Sang ibu begitu senang bisa melahirkan dengan selamat dan sang anak pun sehat pula. Bahagia tak terperikan juga dirasakan Hema yang sama sekali tak menyangka kelahiran anaknya bertepatan dengan momen penting hari ini.

Rasa bahagia itu semakin bertambah ketika dirinya beserta keluarga dikunjungi langsung Menteri Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, .Dr H Wihaji, SAg., MPd.

Di kesempatan ini, Wihaji mengaku bahwa kunjungan di tanggal 29 Juni 2025 hari ini, bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional, hari kebesaran Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, memang sudah dia rencanakan.

"Memang sudah saya sampaikan ke beberapa teman-teman,kalau ada yang melahirkan tanggal 29 Juni 2025, akan saya jadwalkan untuk didatangi. Kunjungan itu bagian dari kehormatan karena di saat yang sama ada lahir manusia, di saat yang sama diperingati juga Hari Keluarga Nasional,” ujarnya, Minggu (29/6/2025).

Wihaji mengaku kunjungan ini sangat tepat momennya karena ia kebetulan ada kegiatan di Kabupaten Bandung Barat. Melalui koneksi dengan KAPER, ditemukan ada tiga kelahiran bayi hari ini - satu bayi lahir di Bidan Mandiri, dua di RSUD Lembang.

"Saya tadi sudah sampaikan ke Bu Direktur RSUD Lembang juga para dokter-dokter spesialis juga,semangatnya adalah bahwa, salah satu yang mungkin perlu kita ingatkan adalah, ada hari Keluarga Nasional,” terangnya.

Pentingnya Peran Keluarga

Wihaji menjelaskan bahwa siapapun mereka pasti akan kembali ke keluarga, dan pendidikan pertama kali dalam kehidupan itu ya di keluarga,anak mendapat pendidikan makan itu dari keluarga, pendidikan bicara pun berasal dari keluarga,tidak ada anak langsung sekolah berbicara bilamana tidak dididik keluarga.

Karena itu, menurutnya, keluarga itu kunci utama, dan disebabkan keluarga merupakan kunci utama, saya meyakini dari hal-hal yang sederhana yang kecil inilah nanti akan melahirkan anak-anak dalam tanda petik menjadi generasi emas yang diamanatkan oleh Presiden RI.

“Saya pembantu Presiden yang menangani kependudukan dan pembangunan keluarga. Salah satunya untuk memastikan supaya anak-anak yang lahir nanti menjadi anak-anak yang hebat.Maka dipastikan satu, jangan sampai stunting," ucapnya.

“Karena itu tadi kita tanya-tanya tipis-tipis, tapi saya tidak mungkin akan ngomong itu.Saya bisa melihat, oh ini gimana, kemarin gimana asupan gizinya. Saya tanya dokter, semuanya sehat, wal afiat.Semoga nanti bisa ditelanjuti, diobservasi, dan hasilnya baik-baik saja,” imbuh Wihaji

WIhaji menekankan bahwa kegiatan yang dilakukan saat ini, Intinya dalam rangka Hari Keluarga Nasional. Dirinya mengapresiasi para ibu yang melahirkan bayinya  bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional.

Ia pun mengungkapkan bahwa angka stunting di Jawa Barat masih lumayan tinggi, khususnya Kabupaten Bandung Barat yang mencapai 30 persen. Namun WIhaji meyakini kalau disupport dan berhasil, nanti keberhasilan programnya itu akan men-support Indonesia. 

“Tapi angka stunting untuk KBB, agak lumayan masih tinggi. Karena itu kita nanti titip, semua 18 persen. Sampai nanti 2029 14 persen. Itu target RPCMN yang diamanakan kepada saya selaku pembantu presiden,” ulas sang Mentri.

“Insya Allah terpenuhi, kita keroyok rame-rame nanti. Akan ada dukungan program dari kita namanya Genting. Gerakan orang tua asuh juga stunting. Jadi kita kumpulin orang-orang tua asuh dalam tanda petik, tolong dong ini ada masyarakat kita yang punya KRS. Keluarga resiko stunting, Mungkin asupan kisi, air bersih, sanitasi,” imbuhnya.

Kepala BKKBN menjelaskan bahwa stunting di Jabar agak lumayan juga dan salah satu sebab menurut dokter-dokter berasal dari pernikahan dini juga. Salah satu yang memungkinkan 90 persennya itu karena itu harapan kita Dengan adanya gerakan orang tua asuh.

Untuk program-program atas stunting, di luar yang memang sudah diperintah oleh Presiden Prabowo melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Peruntukannya itu yang dengan hitungan 10 persennya wajib untuk ibu hamil, Ibu menyusui dan balita non-PAUD. Supaya tidak terjadi stunting.

“Kita atasi stunting ini dengan cara  MBG, didukung air yang bersih, sanitas. Saya kerjasama dengan PTBN Saya kerjasama dengan Bank Mandiri, dan stakeholder terkait sehingga men-support itu,” pungkas Wihaji. (*)

Pewarta : Djarot Mediandoko
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jogja just now

Welcome to TIMES Jogja

TIMES Jogja is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.