TIMES JOGJA, JAKARTA – Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang mengatakan Selasa (20/7/2021), Kaisar Naruhito dijadwalkan akan menghadiri sekaligus membuka Olimpiade Tokyo 2020.

Hal itu terungkap ketika penyelenggara acara olahraga se jagad itu memasuki tahap akhir persiapan di tengah pandemi Covid-19.

"Namun, dia akan menghindari penggunaan kata "merayakan" atau istilah serupa ketika menyampaikan pembukaan Olimpiade Tokyo 2020," kata seorang pejabat pemerintah Selasa.

Mempertimbangkan pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, pemerintah dan panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 sepakat menghilangkan kata, yang biasa digunakan dalam upacara pembukaan Olimpiade sebelumnya.

Badan Rumah Tangga Kekaisaran seperti dilansir Japan Today mengatakan, Permaisuri Masako tidak akan ikut dalam upacara pada hari Jumat di Stadion Nasional, karena penyelenggara bertujuan untuk mengurangi jumlah peserta untuk mencegah penyebaran virus.

Piagam Olimpiade memang menetapkan bahwa kepala negara tuan rumah-lah yang membuka pertandingan.

Piagam tersebut mencantumkan contoh bagaimana mendeklarasikan pembukaan dan memuat kata "merayakan". "Tetapi penyelenggara Jepang berusaha untuk menahan diri dari menggunakan ekspresi gembira sebanyak mungkin," tambah pejabat yang enggan disebut namanya itu.

Piagam tersebut menyatakan bahwa isi dan rincian dari semua skenario, jadwal dan program dari semua upacara harus diserahkan kepada IOC untuk persetujuan sebelumnya.

Badan itu juga mengatakan, Kaisar Naruhito akan bertemu dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach, Kamis sore di Istana Kekaisaran.

Tidak akan ada acara penyerta seperti makan dan minum. Keduanya akan berbicara sambil menjaga jarak fisik yang cukup.

Kaisar akan bertemu dengan pejabat asing, mungkin Jumat sore, sebelum menuju tempat upacara pembukaan.

Menurut pejabat yang mengetahui rencana tersebut, Jepang saat ini sedang membuat pengaturan untuk kaisar, pelindung kehormatan Olimpiade dan Paralimpiade, untuk menyatakan pertandingan dibuka selama upacara.

Panitia penyelenggara membuat permintaan tertanggal Rabu pekan lalu agar kaisar berusia 61 tahun itu menghadiri upacara tersebut.

Pejabat agensi menambahkan, bahwa anggota keluarga kekaisaran tidak akan menonton acara Olimpiade lainnya di venue-venue setelah penyelenggara membuat keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya awal bulan ini untuk menggelar hampir semuanya secara tertutup saat Tokyo berjuang untuk menahan lonjakan infeksi Covid-19, menurut pejabat agensi.

Ayahnya, Kaisar Akihito, yang membuka Olimpiade Musim Dingin Nagano 1998, sementara kakeknya, Kaisar Hirohito, membuka Olimpiade Musim Panas Tokyo tahun 1964 dan Olimpiade Musim Dingin Sapporo tahun 1972.

Kaisar Naruhito adalah kaisar ketiga yang menerima peran pelindung kehormatan dan yang pertama mengambilnya untuk Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade. (*)